Pekanbaru, 17/3 (ANTARA) - Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyatakan dukungan terhadap langkah pemerintah dalam penggunaan nuklir untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sebagai pilihan terakhir mengatasi kebutuhan energi.
"Kita harus lihat situasinya kalau terjepit solusi terakhir adalah nuklir," kata Ketua Presidium ICMI, Ilham Akbar Habibie, usai menghadiri diskusi kajian keilmuan dan teknologi di Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, pemerintah juga perlu optimalkan tenaga terbarukan seperti panas bumi (geotermal) dan angin sebagai sumber pembangkit listrik. Meski begitu, ia mengatakan bukan berarti ICMI menolak pengembangan teknologi nuklir di Indonesia.
Ia mengakui ledakan reaktor nuklir di Fukushima, Jepang setelah terjadinya gempa harus menjadi pembelajaran bagi Indonesia. Meski begitu, putra dari mantan Presiden RI BJ Habiebie itu mengatakan kaum cendikiawan muslim tak akan secara emosional menolak rencana pemerintah untuk mengembangkan PLTN.
Seperti diketahui pemerintah berencana untuk membangun PLTN di Bangka, Provinsi Bangka-Belitung.
Cendikiawan tak mau emosional menolak PLTN, tapi harus ada kajian mengenai hal itu," ujarnya.
Namun ICMI meminta pemerintah mengkaji dengan cermat lokasi pembangunan PLTN agar benar-benar aman dari kemungkinan terjadi bencana alam (force majeure).
"Bagaimana kalau dibuat di Kalimantan. Daerah itu aman dan bebas dari bencana seperti gempa bumi. Lain cerita kalau pembangunannya di Aceh yang rawan gempa. Itulah yang harus diperhatikan," jelasnya.