Tunjangan Fungsional Guru Swasta Tak Kunjung Cair

id tunjangan fungsional, guru swasta, tak kunjung cair

Pekanbaru, 2/3 (ANTARA) - Tunjangan untuk 1.600 guru swasta semester kedua tahun 2010 yang berada di Pekanbaru hingga saat ini tidak kunjung cair.

Sekretaris Persatuan Guru Swasta Pekanbaru, Sebastian di Pekanbaru, Rabu mengatakan, hingga saat ini tunjangan tersebut belum juga cair walaupun pihaknya sudah berupaya menanyakan langsung ke Dinas Pendidikan.

"Tapi jawabannya selalu sama, belum cair karena masalah administrasi kesalahan nomor rekening," ujar Sebastian.

Ia menyebutkan, sebagian guru swasta juga sudah ada yang menerima tunjangan fungsional. Hal ini dikarenakan dari Rp14 miliar tunjangan fungsional baru cair Rp5 miliar.

"Hampir setiap hari guru-guru swasta datang ke kantor ini. Pertanyaannya selalu sama, yakni kapan cair tunjangan fungsional. Padahal kita sendiri, tidak tahu kapan cairnya," jelas dia.

Menurutnya, sebagai guru swasta, tunjangan sebesar Rp200 ribu per bulan tersebut sangat diharapkan. Terlebih lagi untuk guru swasta yang mengajar di taman kanak-kanak dan sekolah dasar.

"Kalau guru yang mengajar di SMP dan SMA mungkin tidak masalah, karena dibayar per jam. Tapi beda dengan guru TK dan SD yang penghasilannya tidak seberapa," terangnya.

Ke depannya, ia mengharapkan pihak Dinas Pendidikan tidak membayar tunjangan tersebut per enam bulan. Melainkan dibayar per tiga bulan, karena lebih cepat cair.

"Guru swasta sangat mengharapkan tunjangan tersebut. Jadi kita harapkan dana tersebut segera cair," harap dia

Salah seorang guru swasta yang mengajar di SD Muhammadyah 2 Pekanbaru, Rusdi, mengaku dirinya mengalami kesulitan keuangan karena belum cairnya tunjangan fungsional tersebut.

"Dana tersebut sangat diharapkan betul untuk membayar kredit kendaraan. Begitu tunjangan tersebut belum cair, perekonomian jadi terganggu," keluh dia.

Ketua PGRI Riau, Prof Dr Isjoni MSi mengatakan pihaknya meminta kepada pemerintah untuk segera mencairkan tunjangan fungsional tersebut.

"Kalau memang kesulitan karena rekening yang salah, ya diperbaiki. Jangan sampai berlarut-larut seperti saat ini," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Yuzamri Yakub, mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas persoalan tersebut, karena yang salah adalah rekening dari guru tersebut.

"Jadi harus bersabar menunggu hingga permasalahan rekening ini selesai," kata dia.