Menyingkap Pesona Dermaga Tepian Mahligai Ibarat "Romansa Bali"

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara,menyikapi pesona

Menyingkap Pesona Dermaga Tepian Mahligai Ibarat "Romansa Bali"

Sejumlah wisatawan lokal asyik menikmati suasana alam nan 'perawan" di objek wisata Dermaga Tepian Mahligai, Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Selasa (8/10). Sebuah kawasan wisata alam yang terhampar asri dan mempesona di sepanjang aliran Danau PT PLTA Koto Panjang itu. (Salman Alfasri/Frislidia)

Pekanbaru (ANTARA) - Bagi wisatawan yang sudah pernah berkunjung ke Dermaga Tepian Mahligai di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, tentu akan berniat untuk kembali mengunjungi objek wisata alam yang luar biasa mempesona itu.

Kenapa tidak, pesona Dermaga Tepian Mahligai bak "Romansa Bali" asli Riau ini, sangat memukau, dilingkupi dengan pohon-pohon besar dan rindang, air sungai yang bewarna hijau terang, dan dikelilingi pulau-pulau yang indah dan terdapat dua buah air terjun yang bisa di lewati di sepanjang aliran danau membuat setiap orang yang mengunjunginya berdecak kagum.

Untuk mengunjungi panorama alam yang masih perawan itu, maka pengunjung bisa menaiki sampan untuk dapat disewa sekaligus dengan juru mudinya.

Parma (32) pemilik sampan menyebutkan, transportasi wisata itu disewakannya seharga Rp250 ribu (pulang-pergi) selama satu hari dilengkapi dengan baju pelampung, dan dirinya sekaligus menjadi juru mudi.

Penyewa sampan, kata Parma, di kawasan wisata itu tercatat 10 orang, yang menawarkan jasa untuk mengantarkan wisatawan sekali muat sebanyak maksimal 15 orang.

"Kami mendapat tambahan pendapatan dari kegiatan mengantar penumpang yang ramai pada hari Sabtu dan Minggu. Pengunjung makin padat saat libur nasional, Idul Fitri dan tahun baru, hingga pendapatan diperoleh bisa mencapai jutaan rupiah/hari," kata Parma yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan.

Sementara itu jarak tempuh lokasi wisata alam tersebut dari Kota Pekanbaru ke lokasi Dermaga Tepian Mahligai mencapai dua jam perjalanan atau berjarak 90 km, dengan menempuh rute pertama harus ke Danau PLTA Koto Panjang. Setiba di PLTA Koto Panjang anda melewati objek wisat Ulu Kasok, Puncak Kompe dan objek wisata lainnya.

Selanjutnya melewati jembatan PLTA dan pemandangan danau makin mempesona saat bangkai besar pohon kayu yang cukup banyak terhampar dipermukaan danau yang dulunya adalah pohon hidup ditenggelamkan oleh perusahaan saat membuat dam untuk waduk PLTA itu.

Setelah asyik melewati Danau PLTA tersebut,serta Ulu Kasok dan Puncak Kompe pengunjung akan bertemu dengan objek wisata Dermaga Tepian Mahligai ditandai pada sisi kiri dan kanan pinggir jalan raya Riau-Sumbar terpampang gapura objek wisata Dermaga Tepian Mahligai tersebut.

Perlahan tapi pasti saat memasuki jalan menuju Dermaga Tepian Mahligai terhampar air danau mulai berubah warna menjadi hijau terang dan udaranya cukup sejuk membuat nyaman memicu ingatan sejenak pengunjung melupakan stres akibat deraan rutinitas pekerjaan yang cukup padat sehari-hari.

Selang beberapa menit selanjutnya di sepanjang objek wisata Dermaga Tepian Mahligai terdapat taman bunga yang memanjakan mata serta pepohonan yang rindang membuat hati kepengen berlama-lama di Dermaga Tepian Mahligai tersebut. Semakin ke ujung Dermaga Tepian Mahligai, kita akan menjumpai pulau-pulau yang indah yang cocok dijadikan tempat berkemah serta banyaknya tempat bermain anak dan tempat berselfi ria dengan pemandangan yang indah.

Salah seorang pengunjung objek wisata Dermaga Tepian Mahligai asal Kampar, Tasya yang membawa rombongan wisatawan dari Kota Pekanbaru merasa bangga dapat mengenalkan wisata tersebut.

"Lokasinya sangat bagus, saya tak merasa ada di Kampar, di sebuah kampung di daerah PLTA Koto Panjang tapi sudah merasa dimana gitu, macam objek wisata di luar sana, berada di sini semacam bak berada di Bali atau romansa Bali,"katanya.

Ia menilai saat ini Kabupaten Kampar tidak kalah dengan Provinsi Sumatera Barat, yang memiliki objek wisata yang banyak sehingga masyarakat Riau tidak perlu lagi jauh-jauh ke provinsi tetangga untuk berlibur.

"Biasanya kami berlibur ke Sumbar, tapi sekarang tidak perlu jauh-jauh mau liburan. Saya berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah untuk dapat mengembangkan objek wisata ini terutama untuk akses menuju ke lokasi wisata yang nyaman dan aman bagi pengunjung." harapnya.

Saat ini Provinsi Riau menggencarkan gerakan pariwisata menjadi salah satu penghasil pendapatan asli daerah dan tidak lagi bergantung pada hasil minyak bumi dan sawit.

Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Dermaga Tepian Mahligai, Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menikmati suasana alam di sepanjang aliran Danau PT PLTA Koto Panjang yang mempesona sebagai wisata keluarga itu mencapai 3.000 orang/hari.

"Bahkan tiap hari libur Sabtu atau Minggu wisatawan lokal, nasional yang berkunjung ke objek wisata alam ini mencapai 9.000 pengunjung," kata David Hendra, pengelola objek wisata Dermaga Tepian Mahligai, di XIII Koto Kampar.

Ia menyebutkan, aliran Danau PT PLTA Koto Panjang yang mempesona sebagai wisata keluarga karena tersedia kursi santai, kolam renang di dalam danau yang telah ditata sedemikian rupa menjadi tempat khusus, tempat kumpul-kumpul keluarga, jembatan terapung sekira 100 meter, sebagai wahana untuk foto pranikah, gazebo untuk bersantai ria, tempat berkemah lengkap dengan peralatannya, serta taman bunga yang terhampar di sepanjang objek wisata yang memicu pengunjung betah berlama-lama menikmati pemandangan asri di kawasan tersebut.

Menurut David Hendra, pengunjung diyakini masih betah berlama-lama karena suasana alam di Tepian Mahligai membuat hati adem dengan menikmati angin sepoi-sepoi dibawah pepohonan serta banyak titik lokasi yang dipilih untuk duduk-duduk di atas tikar sambil makan bareng bersama keluarga. Pengelola juga sudah menyediakan tempat pemandian, sarana balon air, sepeda bebek, dan sampan motor untuk berkeliling ke pulau yang disewakan kepada pengunjung.

Ia mengatakan, khusus sarana sampan motor dengan kapasitas lima belas orang disediakan sebanyak 10 unit untuk berkeliling pulau-pulau yang indah dan untuk balon air disediakan sebanyak lima unit, sepeda bebek sebanyak sepuluh unit, dan bisa disewa secara bergantian, karena pengunjung mendapat kesempatan masing-masing selama 15 menit.

"Bagi pengunjung yang menaiki balon air cukup hanya membayar Rp15 ribu/orang, dan sepeda bebek Rp15 ribu/orang, sampan motor untuk berkeliling ke pulau (pulang-pergi) Rp 250 ribu/unit dan jarak tempuh objek wisata alam ini ke lokasi 90 km lebih dari pusat Kota Pekanbaru menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat selama dua jam," katanya.

Ia menyebutkan, untuk pengunjung dikenakan biaya tiket masuk Rp5 ribu untuk sekali masuk sedangkan sewa parkir juga dalam tarif normal saja yakni roda dua hanya cukup membayar Rp2 ribu untuk roda empat cukup membayar Rp5 ribu untuk bisa memasuki Dermaga Tepian Mahligai.

"Untuk menikmati suasana alam nan segar dijamin tidak membuat kantong bolong pengunjung, ditambah hamparan air danau, taman bunga serta pemandangan hutan yang hijau di sepanjang danau membuat pengen berlama-lama di objek wisata Dermaga Tepian Mahligai," katanya.

Ia menjelaskan, berkat bantuan PT PLN (Persero) melalui program corporate social responsibility CSR), menjadikan kawasan objek wisata alam yang dulu hanyalah kebun karet yang berada di pinggiran danau dan tempat bongkar muat hasil perkebunan karet maupun hasil tangkapan ikan. Lahan seluas satu hektar lebih ini seakan di sulap menjadi objek wisata bak romansa di Bali.

"Berkat bantuan yang bersumber dari CSR PLN, kini lokasi telah dilengkapi beberapa sarana prasarana seperti mushalla, toilet, dan kantin serta areal parkir di lokasi wisata alam ini yang cukup luas," katanya.

David Hendra mengatakan, pengembangan sarana objek wisata Dermaga Tepian Mahligai Kampar dibutuhkan, sekaligus melengkapi ketersediaan sarana wisata pendukung selain objek wisata Ulu Kasok, Puncak Kompe, Puncak Cabodak, dan objek wisata lain di Kabupaten Kampar.

"Keberadaan objek wisata ini diyakini juga memiliki efek ganda terhadap meningkatkan perekonomian masyarakat di Kecamatan XIII Koto Kampar dan mendorong pertumbuhan UMKM di sekitar Desa Pulau Gadang meningkatkan produktivitas UMKM lokal di Pulau Gadang khususnya bergerak di bidang kuliner, panganan dari gorengan, jus, mie goreng, sate, nasi goreng, dan bahkan masih banyak lagi," katanya.

Bantuan CSR

Selain Dermaga Tepian Mahligai ini yang menjadi daya tarik wisatawan , juga objek wisata Ulu Kasok dan Puncak Kompe, bisa menjadi salah satu pilihan destinasi keluarga Kampar.

Menurut Ketua Sadar Wisata Kabupaten Kampar, Sarpawi, bahwa anggotanya sudah melakukan renovasi yang berkerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk mempercantik objek wisata Dermaga Tepian Mahligai dengan membangun sarana prasana yang lengkap sehingga dapat memicu wisatawan dapat berbondong-berbondong ke objek wisata untuk menikmati keindahan danau PLTA yang sejuk dan indah.

Jika kawasan objek wisata ini makin menarik untuk dikunjungi, maka diyakini perekonomian masyarakat di Kecamatan XIII Koto Kampar dapat meningkat .

"Kita juga berharap masyarakat dan pemuda bisa terlibat dalam memajukan objek wisata di Kampung Gadang ini dan diharapkan pengelola objek wisata terkait dapat merekrut banyak tenaga kerja lokal untuk menekan pengangguran," katanya.