Pekanbaru (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mendukung penuh pendekatan Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi untuk mengadopsi nilai-nilai budaya Melayu dalam memimpin satuannya sehingga bisa memperbaiki citra Korps Bhayangkara.
"Kapolda Riau yang baru ini mencoba untuk mengadaptasi budaya Melayu, sangat bagus. Kami mendukung dan memang seharusnya seperti itu," kata Sekretaris MUI Riau Zulhusni Domo kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Agung berharap Irjen Pol Agung yang resmi memegang tongkat komando sebagai Kapolda Riau sepekan terakhir ini dapat memperbaiki citra kepolisian dimasa mendatang.
Baca juga: Tokoh masyarakat sambut positif niat Kapolda Riau terapkan nilai budaya Melayu
Dia menilai, sejumlah tindakan oknum kepolisian dalam mengamankan aksi unjuk rasa yang berujung tindakan represif beberapa waktu terakhir bisa menghilangkan kesan-kesan kekerasan yang telah terjadi.
Selain itu, Zulhusni juga bercerita jika Polda Riau pernah dipimpin oleh Kapolda yang menerapkan nilai-nilai budaya Melayu dan Islam dengan baik. Adalah Irjen Pol Zulkarnain Adinegara yang memimpin Polda Riau pada 2016-2017. Dia berharap Irjen Pol Agung dapat menerapkan kinerja positif Kapolda Riau sebelumnya yang dekat dengan umat muslim dan masyarakat Melayu.
"Irjen Pol Zulkarnain terdahulu itu menerapkan polisi rahmatan lil Al-Amin, dan bapak Kapolda Riau yang baru semoga bisa menerapkan itu sehingga kesan kekerasan bisa dihilangkan," ujarnya.
Baca juga: HUT TNI, Kapolda Riau grebek kediaman Danrem 031/Wirabima
Senada dengan MUI, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Riau Rusli Ahmad juga menyambut baik rencana Kapolda Riau untuk mengadopsi nilai budaya Melayu. Dia mengatakan bahwa budaya Melayu lekat dengan nilai-nilai keislaman serta menghargai adat istiadat dan toleransi.
"Kita sambut baik dan berikan apresiasi pernyataan yang disampaikan Kapolda Riau, Pak Agung bahwa dalam rangka adopsi budaya Melayu. Melayu itu kan mudah mengurusnya, menghargai baik sisi adat, toleransi, budaya," jelasnya.
Dia juga berharap agar Kapolda Riau dapat merangkul tokoh agama di Bumi Lancang Kuning tersebut sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menurut dia, menjaga kedamaian tidak bisa hanya dilakukan oleh seorang Kapolda, atau hanya Gubernur maupun pimpinan lainnya secara tersendiri. Namun, harus dilakukan dengan cara sinergitas yang baik. Pada akhirnya, dia berharap langkah-langkah itu juga berdampak besar terutama dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang selama ini menjadi masalah klasik di Bumi Melayu.
Baca juga: LAM apresiasi langkah Kapolda Riau terapkan kesantunan budaya Melayu
Baca juga: Kapolda Riau : kita arungi "perahu lancang kuning" di malam hari bersama
Berita Lainnya
Pantau pemungutan suara di Pelalawan, Kapolda ditanya nyucuk di mana
27 November 2024 18:25 WIB
Dukung ketahanan pangan di Rohul, Kapolda Riau lepas 20 ribu benih ikan
21 November 2024 18:39 WIB
Kapolda Riau beri pembekalan kesiapan pengamanan pilkada di Rohul
21 November 2024 18:29 WIB
Cek pengamanan pilkada, Kapolda Riau : Inhil aman terkendali
20 November 2024 15:39 WIB
Saat ke Inhu, Kapolda Riau : Gunakan suara dengan baik
20 November 2024 15:36 WIB
Datang ke Inhil, Kapolda Riau resmikan tiga bangunan baru di Mapolres
19 November 2024 19:28 WIB
HUT Brimob, Kapolda tegaskan Brimob harus jadi pasukan elite kebanggaan Polri
14 November 2024 14:53 WIB
Tingkat kerawanan tertinggi, Kapolda Riau minta paslon jaga konduktivitas di Rohil
23 October 2024 12:54 WIB