Bisnis Sawit Riau 2011 Diprediksi Bakal Cerah

id bisnis sawit, riau 2011, diprediksi bakal cerah

Pekanbaru, 6/1 (ANTARA) - Prospek bisnis kelapa sawit di Provinsi Riau pada 2011 diprediksi bakal cerah karena dipicu meningkatnya permintaan ekspor minyak sawit dan kenaikan harga minyak mentah di pasar global.

"Prospek kelapa sawit di Riau selama tahun 2011 diprediksi bakal sangat menjanjikan," kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ferry HC, kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis.

Ia menjelaskan, permintaan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dunia diperkirakan naik hingga 15 juta metrik ton pada tahun ini. Hal tersebut merupakan peluang bagi negara penghasil sawit terbesar di dunia yakni Indonesia dan Malaysia.

Sedangkan, Riau dengan luas kebun sawit sekitar 2 juta hektare merupakan daerah penghasil sawit terbesar dengan kontribusi sekitar 35 persen secara nasional. Pada tahun 2010, lanjutnya, jumlah CPO yang diekspor dari Riau mencapai sekitar 7 juta metrik ton.

Negara tujuan ekspor utama untuk komoditas CPO dari Riau adalah Cina, India dan Pakistan.

"Sekarang tinggal bagaimana kita mengoptimalkan peluang yang ada," ujarnya.

Selain itu, Ferry mengatakan prospek bisnis sawit akan mengalami tren positif karena didorong kenaikan harga minyak mentah dunia yang sempat menyentuh 90 dollar AS per barrel. Dengan adanya kenaikan harga minyak, lanjutnya, umumnya negara berkembang akan meningkatkan permintaan CPO untuk bahan energi alternatif.

"Tren positif dari CPO akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani," kata Ferry.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Riau, harga kelapa sawit naik cukup tinggi pada awal 2011 yakni rata-rata mencapai Rp109 per kilogram (kg). Sementara itu, harga CPO di tingkat lokal mencapai Rp8.922,44 per kg dan kernel mencapai Rp6.402,12 per kg.

"Harga sawit kemungkinan besar masih akan terus naik pada awal 2011 dikarenakan permintaan ekspor meningkat seiring makin tingginya harga minyak mentah dunia," ujarnya.