VIDEO - Dinkes Kota Pekanbaru lakukan tes HIV gratis di pusat perbelanjaan

id HIV pekanbaru, AIDS pekanbaru,HIV/AIDS pekanbaru, penderita aids riau

VIDEO - Dinkes Kota Pekanbaru lakukan tes HIV gratis di pusat perbelanjaan

Pemeriksaan HIV/AIDS di sebuah mal di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa (24/9/2019). (FOTO ANTARA/Vijay Kantaw)

Pekanbaru (ANTARA) - Pusat Kesehatan Masyarakat Kota Pekanbaru mengadakan tes sekaligus penyuluhan terkait Human Immunodeficiency Virus (HIV) danAcquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) gratis di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa.

Agenda sebulan sekali itubiasa dilaksanakan oleh Puskesmas Kota Pekanbaru di hotel dan di mal dalam rangka memberi kesadaran pentingnya pengecekan sedari awal penyakit dan indikasi HIV untuk warga Ibu Kota Provinsi Riau itu.

"Kami sering melakukan pengecekan kepada warga Pekanbaru di mal, hotel, panti pijat agar yang terkena HIV bisa dicegah penularannya dan diberi obat secara gratis, memang HIV/AIDS belum ditemukan obat yang menyembuhkan secara total," kata Koordinator Pelaksana kegiatan, Mimi Yati.

Dia menjelaskan penyakit ini juga perkembangannya berlangsung bertahun-tahun sehingga menyadari indikasinya sangat penting bagi masyatakat.

"Di sini ngeceknya gratis, kalau di puskesmas atau rumah sakit mungkin biayanya Rp200-300 ribu," katanya.

Sepanjang tahun 2018, kata dia, sebanyak 3.057 warga Kota Pekanbaru mengidap HIVdan AIDS, 182 di antaranya meninggal dunia.



Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbarumerinci sebanyak 1.625 mengidap HIV dan 1.432 pengidap AIDS. Untuk yang meninggal dunia ada 182 orang, 16 orang HIV dan 166 orang yang mengidap AIDS.

Oleh karena itu, kata dia, di tahun 2019 ini akan banyak program tes HIV gratis yang digalakkan oleh Dinas Kesehatan Pekanbaru maupun Dinas Kesehatan Provinsi Riau melalui rumah sakit dan Puskesmas.

Ia menjelaskan penyakit HIV/AIDS bisa menular melalui hubungan seksual tidak sehat atau penggunaan jarum suntik tidak steril (biasanya dipakai para pengguna narkoba).

Oleh karena itu masyarakat diminta untuk menjaga pola kehidupan bersih dan sehat agar tidak mudah tertular penyakit mematikan tersebut, demikian MimiYati.

Baca juga: Calon pengantin di Bogor jadi sasaran pencegahan HIV/AIDS