115 warga Pekanbaru terjangkit HIV/AIDS

id hiv-aids,Aids pekanbaru

115 warga Pekanbaru terjangkit HIV/AIDS

Ilustrasi- lambang HIV. (ANTARA/freepik.com)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru melaporkan sebanyak 115 orang terjangkit HIV dan AIDS di Kota Pekanbaru periode Januari-Mei 2023.

Penambahan kasus tahun ini dengan rincian masing-masing 74 kasus HIV dan 41 kasus AIDS.

Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy membenarkan jumlah penambahan tersebut sehingga kasusini semakin serius upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kota Pekanbaru.

"Perhatian kita semua pada pandemi COVID-19 beberapa tahun terakhir ini tidak harus melupakan epidemi HIV dan AIDS," ujar Zaini Rizaldi di Pekanbaru, Sabtu.

Zaini mengatakan, penyebaran HIV dan AIDS masih memerlukan perhatian bersama. Peran serta para pihak sangat diperlukan untuk menekan penambahan kasus, maka Pemko akan terus dilakukannya.

"Karena ini menjadi tanggung jawab bersama baik penderita, keluarga, pemerintah dan tokoh masyarakat, agama," katanya.

Ia mengatakan masing-masing pihak sangat memungkinkan berperan sesuai dengan tugas pokok fungsinya termasuk masyarakat luas.

Satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru juga dapat berperan dalam lingkup kerja masing-masing.

"Komisi Penanggulangan AIDS sesuai tugas pokok dan fungsinya akan terus melakukan koordinasi dengan para pihak termasuk dunia usaha," katanya. dr Bob, sapaan akrabnya.

Lanjut dia, Pemkot Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan telah menyediakan layanan Kesehatan untuk penanggulangan AIDS termasuk pengobatan baik di rumah sakit maupun puskesmas.

Selain itu, lembaga peduli AIDS beserta Kader masyarakat juga diharapkan dapat terus meneruskan upaya penanggulangan AIDS dengan memberikan informasi secara benar dan mengajak kelompok yang rentan untuk dapat mengetahui status HIV melalui pemeriksaan atau tes HIV.

Secara nasional, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mentargetkan 3 zero yaitu zero kasus baru, zero kematian akibat AIDS dan zero stigma dan diskriminasi di tahun 2030.

Untuk mewujudkan target ini diperlukan langkah-langkah konkrit dan dukungan semua pihak.

"Upaya pencegahan yang patut terus kita dorong adalah perwujudan ketahanan keluarga. Karena melalui ketahanan keluarga diharapkan masyarakat dapat saling menjaga agar terhindar dari HIV dan AIDS minimal untuk sesama anggota keluarga," ungkapnya.

Sementara Sekretaris KPA Kota Pekanbaru Hasan Supriyanto menambahkan, guna mendukung upaya penanggulangan AIDS, KPA akan siap berkomunikasi dengan para pihak yang berinisiatif melakukan upaya penanggulangan AIDS termasuk di tempat kerja.

"Karena pemerintah memiliki keterbatasan, dan peran serta masyarakat menjadi diperlukan. Melalui dukungan berbagai pihak termasuk masyarakat, upaya penanggulangan AIDS diharapkan lebih masif. Dan diharapkan kewaspadaan masyarakat akan epidemi HIV dan AIDS semakin meningkat," ujar Hasan.