Jakarta (ANTARA) - Liga Primer Inggris musim 2018/2019 baru memainkan empat laga, namun Raheem Sterling telah memperlihatkan tajinya dengan menyumbang lima gol bagi Manchester City.
Penampilan apik pria 24 tahun ini tidak pelak lagi merupakan salah satu alasan mengapa City diunggulkan banyak pihak untuk mengukir "hattrick" di Liga Inggris, setelah mereka menjadi jawara pada dua musim berturut-turut.
Tampil sebagai pemain inti saat melawan West Ham United, Tottenham Hotspur, Bournemouth, dan Brighton, pemain dengan gaya menggiring bola yang sangat khas ini bukan hanya mampu mengamankan satu tempat di lini depan City, namun ia juga memberi kontribusi maksimal bagi timnya.
Bersama Oleksandr Zinchenko, Kyle Walker, dan kiper Ederson, Sterling juga memiliki catatan menit bermain tertinggi untuk City dari empat pertandingan di liga.
Ia mencatatkan waktu bermain sebanyak 360 menit. Unggul atas catatan waktu Sergio Aguero yang mencatatkan 267 menit, meski penyerang Argentina itu unggul jumlah gol dari Sterling dengan koleksi enam gol sejauh ini.
Setelah memainkan empat pertandingan di liga, City (10) tertinggal dua poin dari kandidat kuat juara Liverpool (12). Berbeda dengan Liverpool yang menyapu bersih kemenangan di empat laga awal, City sempat tergelincir saat ditahan imbang 2-2 oleh Tottenham Hotspur.
Namun musim masih panjang, manajer City Pep Guardiola yang tidak mau kalah bersaing dengan manajer Liverpool Juergen Klopp tentu akan mengandalkan Sterling untuk meneror pertahanan lawan pada laga-laga selanjutnya.
Banyak pihak menilai Sterling lemah dalam mengirim umpan silang dan berkontribusi saat bertahan. Tetapi pemain kelahiran Jamaika ini memiliki lebih banyak nilai tambah terutama melalui kemampuannya menggiring bola dan menyelesaikan serangan.
Sejak pindah dari Liverpool ke City sambil memecahkan rekor pembelian pemain Inggris termahal pada 2015, Sterling memang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari sederet prestasi The Citizens.
Pada musim perdana berseragam City, ia hanya mencetak enam gol di liga. Namun grafik gol Sterling terus menanjak. Pada musim selanjutnya, ia mencatatkan tujuh gol, dan pada musim 2017/2018 serta 2018/2019 Sterling mengukir 18 dan 17 gol.
Dengan usianya yang masih 24 tahun, sejumlah pihak meyakini Sterling masih menyimpan banyak potensi dan berpeluang untuk terus menjaga ketajaman serta mampu lebih banyak berkontribusi untuk tim.
Salah satu sosok yang tidak pernah kehilangan kepercayaan kepada Sterling adalah manajernya sendiri, Guardiola.
Saat Sterling gagal membawa Inggris mengukir prestasi pada Piala Eropa 2016, Guardiola mengirim pesan positif kepada anak asuhnya tersebut.
"Jangan khawatir. Saya tahu Anda merupakan pemain bagus. Sepanjang Anda bekerja untuk saya, saya akan berjuang untuk Anda," demikian pesan Guardiola kepada Sterling saat itu seperti dikutip dari BBC.com.
Sterling memang kerap mendapat kritik dari para penggemar dan media, namun sejauh ini ia mampu membalas semua kritik tersebut dengan fokus untuk mengembangkan diri dan membuktikan bahwa kritik tersebut tidak benar.
Maka seandainya tidak ada masalah berarti, terlepas dari apakah City akan kembali menjadi juara atau harus merelakan gelarnya diambil Liverpool, kemungkinan besar gol demi gol Sterling masih akan mewarnai pertandingan-pertandingan The Citizens di Liga Inggris musim ini.
Biodata singkat
Nama: Raheem Shaquille Sterling
Tempat/ tanggal lahir: Kingston, Jamaika/ 8 Desember 1994
Karier senior:
2012–2015 Liverpool
2015 Manchester City
Gelar juara bersama klub:
Juara Liga Inggris 2017/2018, 2018/2019
Juara Piala FA 2015/201
Juara Piala Liga 2015/2016, 2016/2017
Baca juga: Di mana Salah saat Liverpool menang mudah atas Burnley
Baca juga: Jurgen Klopp kaget dengan permainan Arsenal