Pekanbaru (ANTARA) - Anggota DPRD Riau dari Fraksi Gerindra Sejahtera Marwan Yohanis menegaskan kebijakan menaikkan iuran BPJSKesehatan dinilai sangat membebani masyarakat di tengah sulitnya kondisi perekonomian yang sedang dihadapi.
"Menurut saya ini tentu membebani masyarakat. Iuran yang lama saja, banyak yang tidak sanggup. Ini malah dinaikkan. Siapa yang bisa jangkau, sementara produksi sawit, karet dan perkebunan di Riau harganya terus menurun. Daya beli semakin menurun, ditambah lagi diberatkan dengan iuran untuk mendapatkan akses kesehatan," ujar Marwan Yohanis di Pekanbaru, Senin.
Legislator asal Kabupaten Kuantan Singingi itu mengaku keberatan dengan wacana tersebut. Jika masyarakat tidak mampu membayar dan pada akhirnya menunggak iuran, tentu akan membuat masyarakat semakin jauh untuk mendapat akses kesehatan.
"Kalau sudah kondisi ekonomi seperti ini semakin jauh masyarakat nanti dari pelayanan kesehatan. Coba bayangkan masih ada desa yang tidak tersentuh dokter, masih pakai obat-obatan tradisional, bayangkan saja kalau sistem tidak diperbaiki, malah iuran yang dinaikkan, bagaimana mereka mendapatkan layanan kesehatan," sebutnya.
Ditambah lagi, sebut dia, persoalan pelayanan bagi pemegang kartu BPJS Kesehatan yang tak diakomodir dengan baik oleh pihak rumah sakit. Itu juga menjadi keluhan masyarakat selama ini.
"Seharusnya kualitas dari pelayanan itu yang ditingkatkan, kalau standar pelayanan itu sudah bagus silahkan saja (dinaikkan). Sementara, sekarang pelayanan dan administrasi itu masih amburadul malah mau naikkan iuran, sehingga sulit orang menerima kebijakan ini," ucap Marwan yang pernah menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Riau itu.
Baca juga: 90 persen faskes Pekanbaru sudah buka layanan kecelakaan kerja
Dia menyarankan agar pemerintah menempuh opsi lain untuk mengatasi permasalahan finansial di BPJSKesehatan, tanpa harus melibatkan masyarakat melalui iuran. Seperti, meminta kontribusi dari BUMN ataupun perusahaan swasta untuk menanggung premi asuransi kesehatan tersebut.
"Banyak cara yang bisa kita cari, bukan dengan membebani masyarakat. Kita punya banyak badan usaha baik milik negara maupun swasta, apa salahnya mereka yang diberatkan. Apalagi perusahaan yang menggerogoti kekayaan hasil alam kita, yah harusnya mereka berkontribusi," ucapnya.
Baca juga: YLKI minta kenaikan tarif BPJS harus diikuti dengan reformasi pengelolaan
Berita Lainnya
BPJS Kesehatan dan Dinkes Dumai siagakan pelayanan medis selama libur lebaran
21 March 2024 13:51 WIB
Pasien BPJS Kesehatan dalam kondisi emergensi bisa dilayani dimana saja
21 March 2024 7:36 WIB
Presiden Jokowi apresiasi layanan BPJS Kesehatan meski harus benahi antrean
22 January 2024 16:15 WIB
BPJS Kesehatan dukung skrining riwayat kesehatan petugas Pemilu 2024
21 November 2023 12:14 WIB
BPJS Kesehatan berupaya tuntaskan 1.389.295 orang jadi peserta
01 November 2023 19:58 WIB
BPJS Kesehatan Dumai klaim realisasi pembiayaan Rp302 M setahun ini
04 October 2023 14:06 WIB
BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru serahkan penghargaan pelayanan terbaik
03 October 2023 14:22 WIB
Riau dorong 70.000 jiwa segera jadi peserta JKN
13 September 2023 8:42 WIB