Pekanbaru, 13/12 (ANTARA) - Pedagang sayuran di Kertama, Pekanbaru mengakui, sejak musim penghujan belakangan ini, harga berbagai sayuran lokal yang dihasilkan di seputaran kota Pekanbaru mengalami kenaikan, besarnya kenaikan mencapai Rp1.000 perikatnya.
"Sudah tiga hari ini harga sayur kangkung, bayam, sawi mengalami kenaikan antara Rp500 hingga Rp1.000," ungkap Aritonang pedagang sayur di pasar Senapelan, Senin.
Ia menjelaskan naiknya harga sayuran dikarenakan, hujan telah merusak sayuran. Lahan sayuran terendam air membuat sayuran banyak yang busuk.
"Rata-rata semua sayuran yang ditanam saat ini mengalami kerusakan, sehingga produksi menurun akibatnya harga jadi naik," terangnya.
Nansi, pedagang sayur lainnya juga mengakui harga tebus sayuran dari petani sayur naik, kenaikan mencapai Rp1.000 perikat.
"Sehingga harga eceran sayuran ikut naik, seperti kangkung kini di jual Rp2.000 perikat naik dari Rp1.000 perikat, bayam naik dari Rp800 menjadi Rp1.500 perikat, dan sawi naik dari Rp800 menjadi Rp1.500 perikat," ungkanya.
Bukan hanya naik, pasokan sayuran juga belakangan menurun, sehingga pedagang harus berebutan mendapatkan sayuran dari petani.
"Kalau kami tidak cepat, maka kami tidak akan dapat sayur, karena harus berebut dengan pedagang lainnya," terangnya.
Sapto petani sayur di Kertama, mengaku hujan telah merusak sebagian besar lahan sayuran mereka. Bahkan hujan telah menghanyutkan pembibitan sayuran yang dilakukannya.
"Kalaupun ada, sayuran itu adalah sayur yang sudah siap di panen, itupun kondisinya agak rusak dimana daunnya agak berbintik dan menguning," tegasnya.
Teni ibu rumah tangga yang ditemui saat berbelanja di Senapelan, mengatakan, saat ini sangat jarang ditemui sayuran yang bagus kualitasnya, rata-rata daunnya rusak karena hujan.
"Memang saat ini rata-rata sayur jarang yang bagus, daunnya ada bercak kuning dan putih," tambahnya," tambahnya.