Pekanbaru (Antarariau.com) - Pelaksana tugas Wali Kota Pekanbaru, Edwar Sanger meminta camat dan lurah setempat untuk waspada banjir memasuki musim penghujan saat ini.
"Saya sejak awal sudah intruksikan camat, lurah antisipasi masuknya musim hujan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Pekanbaru Edwar Sanger di Pekanbaru, Senin.
Edwar menyebutkan saat hujan Pekanbaru rawan digenangi air, dan banjir akibat banyaknya drainase dan anak sungai yang mampet oleh sampah.
"Makanya saya imbau camat, lurah mengajak warganya gotong- royong," terang dia.
Gotong-royong dimaksud untuk membuka saluran tali air yang ada dilingkungan perumahan agar lancar dan tidak tersumbat akibat sampah dan pendangkalan.
Edwar mencontohkan hujan dua hari terakhir telah membuat kecamatan Bukit Raya tergenang. Hingga perlu dilakukan pengungsian terhadap beberapa rumah tangga yang rumahnya dimasuki air.
"Banjir di Bukit Raya Jalan Sakuntala sudah kami tinjau kemaren langsung dilakukan tindakan preventif dengan mendirikan tenda, dapur umum," sebutnya.
Menurut Edwar, banjir ini akibat adanya pendangkalan dan penyempitan anak Sungai Sail.
Selain itu sambung dia, banjir juga melanda Marpoyan Damai perbatasan Kampar. Ini karena luapan air akibat parit yang ada tersumbat.
"Saya sudah bisik-bisik dengan Bupati Kampar agar sama-sama membersihkan parit yang ada karena bersebelahan dengan tetangga," tegasnya.
Diakui dia gotong-royong ini sangat efektif mengurangi dampak banjir. Walau masih ada wilayah yang tergenang itu memang karena volume air yang datang lebih besar.
"Air yang datang tidak seimbang volumenya dengan parit yang ada sehingga melimpah keluar," katanya lagi.
Ia menambahkan sejauh ini untuk kebutuhan logistik dan obat-obatan bagi wilayah rawan banjir sudah dipasok oleh Dinas Sosial dan Pemakaman.
"Stok logistik aman, obat juga Diskes melaporkan cukup," katanya mengakhiri.
Sebelumnya diberitakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, sirkulasi fenomena Eddy berpeluang melanda sejumlah daerah di Provinsi Riau.
"Akibat Eddy ini, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di kabupaten/kota," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Senin.
Sirkulasi fenomena Eddy, menurut Slamet, tepat terpusat sebelah Tenggara di Riau, dengan membentuk terjadinya pertemuan massa udara atau konvergensi.
"Ini mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan terutama di wilayah Kepulauan Meranti yang meluas ke Bengkalis, Rokan Hilir, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu," katanya.
Data pihaknya Minggu (27/11), jumlah curah hujan di wilayah Riau seperti di Pekanbaru tercatat 131,4 milimeter (mm), Pelalawan 50 mm dan Rengat di Indragiri Hulu 8,4 mm.
Lalu Senin (28/11) terdata di Pekanbaru dan Tembilahan di Indragiri Hilir masing-masing 5 mm, Bangkinang di Kampar 4,9 mm, Rokan IV Koto di Rokan Hulu 0,9 mm dan Koto Kampar di Kampar 0.8 mm.