Badung (ANTARA) - Memasuki musim penghujan pada awal tahun 2020, manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali menerapkan sejumlah langkah antisipasi.
"Langkah tersebut kami lakukan untuk memastikan kondisi bandar udara tetap dalam keadaan prima dalam melayani penerbangan serta pengguna jasa bandar udara," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry AY Sikado, di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan langkah-langkah antisipasi khususnya kesiapan fasilitas tersebut tetap harus dilakukan, meskipun menurut BMKG wilayah Kabupaten Badung sebagai lokasi bandara belum termasuk ke dalam wilayah yang terdampak fenomena cuaca ekstrem.
Menurut data prakiraan cuaca yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi BMKG Ngurah Rai, wilayah Bali yang memiliki potensi hujan lebat adalah wilayah Jembrana, Tabanan serta beberapa wilayah Bali bagian barat lain mulai pada tanggal 2-4 Januari.
Menurut Herry Sikado, sebagai infrastruktur penunjang transportasi yang mensyaratkan standar keselamatan tinggi, setiap bandara dituntut untuk selalu berada dalam kondisi prima untuk melayani penerbangan di setiap kondisi cuaca.
"Terlebih pada saat ini masih sedang berada dalam masa libur Natal dan Tahun Baru 2020, frekuensi penerbangan dari dan menuju Bali masih tinggi. Tentunya kami siap untuk mengawal keselamatan dan kenyamanan penerbangan," katanya.
Ia menjelaskan, langkah-langkah antisipasi yang haris disiapkan tersebut terutama untuk infrastruktur yang bersentuhan langsung dengan operasional pesawat udara, seperti runway, taxiway, dan apron.
Fasilitas dan infrastruktur bandara tersebut wajib dipastikan untuk dapat beroperasi optimal dalam kondisi cuaca apapun.
"Untuk saluran drainase juga telah kami cek dan dipastikan untuk bersih dari sedimen lumpur dan rerumputan yang dapat mengganggu aliran air. Hal ini menjadi kunci dari kondisi area sisi udara tetap dalam keadaan prima walaupun terjadi hujan lebat," ujar Herry Sikado.
Selain itu, area sisi udara, terutama runway yang merupakan infrastruktur krusial bagi pergerakan pesawat udara, juga wajib bebas dari benda asing atau Foreign Object Debris (FOD) yang dapat membahayakan keselamatan operasional pesawat udara.
"Pembersihan rubber deposit yang timbul dari gesekan roda pesawat dengan permukaan landas pacu juga turut dilakukan secara periodik dengan bantuan kendaraan Runway Rubber Removal dan Runway Sweeper," katanya.
Selain memastikan kondisi infrastruktur di area sisi udara, Herry Sikado juga memastikan kondisi area terminal penumpang dan area jalan akses yang dilewati oleh publik di sekitar area bandar udara.
"Pohon peneduh di sekitar area jalan akses masuk dan jalan di area bandar udara turut kami pastikan untuk tidak membahayakan masyarakat jika nanti terjadi hujan lebat. Selain itu kami juga memastikan keamanan jaringan kabel serta tentunya fasilitas terminal bandara," katanya.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB