VIDEO - Warga Pekanbaru nekad ikut Car Free Day meski udara berasap

id car free day asap, karhutla pekanbaru

VIDEO - Warga Pekanbaru nekad ikut Car Free Day meski udara berasap

Warga berolahraga di tengah udara berasap. (Foto Antaranews/Vijay Kantaw/19)

Pekanbaru (ANTARA) - Warga Pekanbaru tetap melakukan kegiatan Car Free Day (CFD) Minggu pagi seperti biasanya di Jalan Jend Sudirman, walau kabut asap menyelimuti kota ini.

Sebenarnya pemerintah Kota Pekanbaru juga telah meminta warga untuk sementara waktu tidak mengisi Car Free Day karena makin memburuknya kualitas udara di Ibu Kota Provinsi Riau ini.

"Saya tetap Car Free Day walaupun pakai masker, dari pada berdiam diri di rumah mendingan Car Free Day, hitung-hitung cari keringat", kata Mimi warga setempat.

Dia mencoba berolahraga setiap hari untuk menjaga stamina tubuh mengingat dirinya saat ini sedang hamil sehingga kondisi badan diupayakan tetap sehat dengan berolahraga.

"Yang penting pakai masker," katanya.

Lebih lanjut, Mimi berharap semoga asap di langit Kota Pekanbaru hilang sehingga masyarakat bisa berolahraga sambil menghirup udara pagi yang segar.

Ratusan orang lainnya tetap menikmati suasana Car Free Day seperti pekan-pekan sebelumnya meski harus menggunakan masker atau kain penutup hidung dan mulut.

Car Free Day merupakan program mingguan bebas kendaraan pada yang digelar setiap Minggu pagi. Program ini sudah lazim di kota-kota besar untuk mengurangi polusi dan sebagai sarana olahraga untuk warganya.

Pekanbaru sendiri sudah menerapkan program CFD ini hampir 10 tahun dan dahulunya CFD dilaksanakan di Jl Dipponegoro lalu pindah ke Jl Jend Sudirman dari pukul 06:00 WIB hingga pukul 10:00 WIB.

Sebelumnya Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru mengumumkan peniadaan operasional dan aktifitas Car Free Day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor karena memburuknya kualitas udara dikota ini.

"Yang biasa datang ke CFD, Minggu besok kegiatan ditutup alias ditiadakan untuk sementara waktu karena kondisi udara semakin memburuk akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso.

Yuliarso menjelaskan jika CFD tetap digelar maka dikhawatirkan memberikan efek yang semakin buruk bagi masyarakat Pekanbaru, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit asma dan lainnya.

"Apalagi Pekanbaru ini kan masih menetapkan status siaga I. Jadi dengan ditiadakannya CFD, hal ini bisa mencegah semakin bertambahnya masyarakat yang terkena penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Asap (ISPA)," tuturnya.