Pekanbaru (ANTARA) - Profesi orangtuanya yang menjadi guru dan saudara-saudaranya bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak lantas membuat M Q Gunadi otomatis ikut -ikutan.
Mengaku nakal di sekolah membuat pria yang kini menjabat Direktur Kepatuhan dan Managemen Risiko di PT Permodalan Nasional Madani (PNM) itu harus cabut diri dari ASN dan mencoba bekerja di perusahaan.
"Waktu itu zaman saya PNS gajinya kecil, Lebih besar gaji pegawai swasta. Saya tertarik bekerja di swasta dan cabut dari pegawai negeri," kata MQ Gunadi saat memberikan wejangan di hadapan 23 siswa SMAN, SMKN, SLB peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Yogyakarta di PT PBM Pekanbaru, Jumat (16/8)
SMNmerupakan ajang pertukaran siswa antar provinsi se Indonesia yang digawangi BUMN guna membangun dan meningkatkan rasa nasionalisme bangsa di kalangan generasi muda.
Untuk provinsi Riau SMN 2019 dihelat oleh PT Hutama Karya, PTPN V dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Pada kunjungan kali ini peserta SMN asal Yogyakarta bertemu seorang motivator yang sudah mumpuni dalam karir. Dari curhatan keluarganya sendiri, sang Direktur mencoba memotivasi generasi muda agar tidak membatasi cita-citanya hanya untuk jadi pegawai.
Namun ia mendorong semua siswa SMN asal Yogyakarta ini nantinya jadi enterpreneur. Alasannya karena Indonesia 20 tahun mendatang harus memiliki lebih banyak pengusaha untuk mampu mengangkat dan mengejar ketertinggalan ekonomi.
"Bisa dibayangkan bagaimana pengusaha produk handphone Apple bisa lebih kaya dibandingkan dengan semua kekayaan BUMN di Indonesia yang ada kini," ujarnya membandingkan.
Artinya, sambung dia, Indonesia punya modal Sumber Daya Manusia yang besar saat ini, yaitu generasi emas.
"Jika 10 persennya saja nanti menjadi pengusaha besar, maka kita tidak terkalahkan," ujarnya.
Ia yakin generaai muda saat ini seperti peserta SMN yang akan mampu mengubah perusahaan menjadi sekelas produsen "Apple"nantinya.
"Kita yakin kalian akan buat perusahaan yang besar 20 tahun mendatang," ucapnya disambut semangat dan tepuk tangan peserta.
M Q Gunadi mengatakan menjadi juara di sekolah tidak jaminan bagi seseorang sukses. Namun 50 persen itu sudah modal sisanya tinggal dibangun kemauan.
"Jadi dengan kecerdasan yang dimiliki adik-adik saat ini sudah bagus tinggal dipoles, jangan mau terkungkung dengan apa yang ada sekarang. Pelajari segala sesuatu pahami dan jangan lupa berbagi ilmu, sebab kalau semakin dibagikan maka akan semakin haus untuk belajar," tuturnya.
Tidak ada yang akan tahu akan seperti apa BUMN pada 20 tahun mendatang, hanya anak muda saat ini yang akan tau.
"Jadi adik-adik punya tanggungjawab untuk menjadikan BUMN besar, mampu bersaing dan membawa visi misi yang mensejahterakan masyarakat," pungkasnya.
Pantauan antara pertemuan singkat itu dimanfaatkan padat pertanyaan dari peserta. Mereka antusias termotivasi untuk kelak bisa jadi pengusaha besar.
Usai wejangan mereka disajikan menu bakso, kue bolu kemojo dan minuman buah melon. Siswa SMN juga dibekali oleh-oleh khas Riau lempuk durian, kacang pukul dan sebagainya.
Baca juga: VIDEO - Peserta SMN berkunjung ke kampus terbesar di Riau, Unri
Berita Lainnya
PNM dorong nasabah Mekaar miliki dokumen usaha
16 November 2024 11:04 WIB
PNM bangun karakter Islami anak di 59 titik ruang
11 October 2024 15:48 WIB
Anak-Anak Desa Sengkemang Siak kini bisa nikmati fasilitas belajar gratis dari PNM
08 October 2024 13:25 WIB
Hadir di Natuna, PNM Mekaar genjot inklusi keuangan
28 September 2024 18:39 WIB
PNM dorong anggota Mekaar Go Digital untuk ekonomi Batam
26 September 2024 15:15 WIB
PNM Pekanbaru beri bantuan ketigakalinya untuk Ruang Pintar di Rumbai
30 August 2024 18:22 WIB
PNM Pekanbaru serahkan 1.200 paket sembako ke korban banjir di Kampar
01 August 2024 19:54 WIB
PNM beri bantuan dan berbagai pelatihan pada warga Desa Butuh Magelang
03 June 2024 10:04 WIB