Jumlah hewan kurban di Siak meningkat lima persen

id kurban, idul adha, kurban siak, ternak kurban

Jumlah hewan kurban di Siak meningkat lima persen

Salah satu Sapi kurban yang ada di Siak.(Antaranews/Bayu AA)

Siak (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak memperkirakan adanya peningkatan jumlah hewan kurban sebanyak lima persen dibanding tahun sebelumnya berdasarkan pantauan jajaran di sejumlah masjid dan mushala setempat.

"Diperkirakan meningkat lima persen tahun 2019 ini. Itu dari laporan jajaran yang mencatat jumlah kurban di masjid dan mushala," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Siak, Susilawati melalui Kepala Seksi kesehatan hewan dan Veteriner serta pengawasan obat hewan, Zuhriansyah, Rabu.

Tahun lalu jumlah hewan kurban di Siak sebanyak 2.951 ekor terdiri dari 1.906 sapi, 586 kambing, dan 99 kerbau. Maka dengan perkiraan meningkat lima persen diperkirakan angkanya akan melebihi 3.000 hewan kurban.

Ditambahkannya juga bahwa jumlah hewan kurban tahun 2018 itu meningkat cukup signifikan dibanding tahun 2017. Ketika itu jumlahnya 2.129 dengan rincian 1.547 sapi, 501 kambing, dan 81 kerbau.

Terkait asal hewan kurban dikatakannya bahwa kemungkinan 70 persen berasal dari luar Riau terutama dari Lampung. Sedangkan 30 persennya merupakan ternak lokal di Riau termasuk juga dari Kabupaten Siak sendiri.

"Sapi itu banyaknya dari Lampung. Sedangkan kambing dan kerbau dari Sumatera Barat. Kalau yang dari lokal Riau kemungkinan dari Pelalawan. Dari juga Siak ada juga tapi tidak banyak," ungkapnya.

Akan tetapi saat ini, lanjutnya, hewan kurban tersebut belum banyak yang datang meski Idul Adhasudah dekat. Pasalnya pemesan di Siak banyak yang meminta datang tiga hari sebelum Idul Adha, bahkan ketika lebaran itu sendiri.

"Sekarang belum banyak datang, karena pemesan di sini tentu akan keluar biaya untuk makan hewan kalau dipesan cepat. Biasanya tiga hari jelang Idul Adha bahkan ketika lebaran," ujarnya.

Dinas katanya memantau setiap hewan yang masuk dan memeriksa kesehatannya. Di samping juga memeriksa setiap ternak lainnya yang dibudidayakan oleh masyarakat setempat dengan pusat kesehatan hewan di sejumlah kecamatan.