Pekanbaru terbitkan instruksi terkait penanganan kabut asap, begini penjelasannya

id Kabut asap,kabut asap karhutla di pekanbaru,karhutla riau,karhutla,berita riau antara,berita riau terbaru

Pekanbaru terbitkan instruksi terkait penanganan kabut asap, begini penjelasannya

Sejumlah murid TK Islam Akramunnas mengenakan masker saat kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (31/7/2019). Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mengimbau setiap sekolah untuk mengurangi aktivitas murid di luar ruangan dan mengenakan masker karena anak-anak sangat rentan sakit, akibat kualitas udara Pekanbaru memburuk akibat asap kiriman dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Pelalawan. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Semakin memburuknya kualitas udara Kota Pekanbaru setakat ini akibat kabut asap yang muncul dari kebakaran lahan dan hutan, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT menerbitkan tiga instruksi untuk penanganan dampak di masyarakat.

"Instruksi ini ditujukan kepada tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yakni Dinas Kesehatan, Disdik dan BLH," kata Kepala Bagian Humas Setdako Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman, di Pekanbaru, Rabu.

Mas Irba Sulaiman menjelaskan walikota dalam instruksinya terutama menekankan tindakan langsung bagi Disdik agar mengingatkan seluruh sekolah membatasi aktifitas siswa di luar ruangan.

"Semua kepala sekolah sudah diminta tidak lagi membuat aktifitas belajar mengajar, atau ektrakulikuler di luar ruangan agar siswa tidak terdampak kabut asap," ujar dia.

Selain itu intruksi ke dua bagi Dinas Kesehatan (Diskes), agar menyiagakan Puskesmas bagi masyarakat yang terdampak asap, karena kasus Inpeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akan cenderung meningkat.

"Sesuai dengan arahan Pak Walikota, tiga OPD tersebut diminta untuk segera melakukan antisipasi. Untuk Kepala Dinas Pendidikan, murid-murid sekolah diminta mengurangi aktifitas di luar kelas. Untuk Dinas Kesehatan diminta mempersiapkan ruangan penanganan pasien ISPA di setiap puskesmas," imbuhnya.

Sedangkan bagi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), juga diminta memantau kondisi lingkungan sesuai kewenangan masing-masing, serta menyosialisasikan penggunaan masker dan larangan membakar di masyarakat.

Ditambahkan mantan Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, untuk DLHK Pekanbaru, Walikota Firdaus menginstruksikan agar selalu memantau perkembangan kualitas udara agar tidak berdampak pada kesehatan masyarakat.

"DLHK diminta untuk terus memantau ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) yang ada di Pekanbaru. Dan mengimformasikan kapan waktu meliburkan sekolah, jika dalam kondisi lebih parah serta berbahaya, sekaligus koordinasi dan menunggu petunjuk dari provinsi," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan kualitas udara di Kota Pekanbaru pada Rabu pagi terus memburuk akibat diselimuti asap kebakaran hutan dan lahan yang kini melanda sejumlah kabupaten di Provinsi Riau tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di Kota Pekanbaru pada Rabu pukul 07.00 WIB sangat terbatas, berkisar hanya tiga kilometer akibat diselimuti asap.

"Jarak pandang Kota Pekanbaru pukul 07.00 WIB tiga kilometer akibat asap," kata Staf Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru, Mia Vadila.

Kualitas udara di Kota Pekanbaru ini merupakan yang terburuk sepanjang 2019, meskipun sejak awal Januari lalu kebakaran terus melanda Bumi Lancang Kuning yang hingga kini telah menghanguskan lebih dari 3.800 hektare tersebut.

Selain Pekanbaru, asap akibat kebakaran juga melanda Kabupaten Pelalawan. Bahkan, di wilayah itu kondisi asap terlihat lebih parah dengan jarak pandang hanya berkisar dua kilometer. Kabut asap di Pelalawan memang bukan sebuah kejutan mengingat wilayah itu merupakan kabupaten yang mengalami kebakaran terparah sepanjang dua pekan terakhir.

Berdasarkan data BMKG, Pelalawan tercatat sebagai penyumbang titik panas terbanyak dalam dua pekan terakhir. Pada Selasa kemarin, sebanyak 60 titik panas mengepung kabupaten Pelalawan yang secara geografis bertetangga dengan Kota Pekanbaru tersebut.

Sementara pada Rabu hari ini, titik panas di Pelalawan terpantau menurun drastis hingga hanya menyisakan empat titik. Selain Pelalawan, titik panas juga terpantau di Kabupaten Indragiri Hilir tiga titik, dan Kampar, Indragiri Hulu serta Rokan Hilir masing-masing satu titik panas.

Baca juga: Kabut asap Karhutla paksa murid dan guru kenakan masker di Pekanbaru

Baca juga: Dinkes Riau bagikan 10.000 masker antisipasi kabut asap, begini penjelasannya