Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Jumain Appe mengatakan perlunya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dibangun untuk menyokong kebutuhan listrik bagi kendaraan bertenaga listrik sehingga dapat mengurangi polusi yang disebabkan dari emisi kendaraan berbahan bakar minyak.
"Kalau misalnya nanti 60 persen pembangkit listrik di Jawa ini adalah batu bara itu akan menimbulkan polusi tinggi. Oleh karena itu kita harus dorong dengan energi nuklir," katanya kepada wartawan di Gedung BPPT, Jakarta, Senin.
Baca juga: Rosatom Siap Bangun PLTN Di Indonesia
Ia menjelaskan bahwa persepsi negatif terhadap PLTN harus diubah karena PLTN menjadi salah satu solusi untuk sumber energi baru.
"Persepsi kita ubah, bagaimana caranya memasyarakatkan nuklir ini supaya persepsinya jangan nuklir membahayakan karena bom," ujarnya.
Dia mengatakan BPPT, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BTNN) dan lembaga terkait lain sudah siap dengan teknologi untuk mendorong pembangunan PLTN.
Menurut dia pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti baru bara telah menyumbang emisi ke udara yang berbahaya baik bagi manusia maupun lingkungan.
Selain itu, katanya, emisi dari kendaraan bermotor berbahan bakar minyak seperti bensin juga menyumbang emisi yang mencemari udara. Untuk itu, perlu peralihan ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan seperti kendaraan bertenaga listrik.
Baca juga: Dahlan Iskan setujui pembangunan PLTN
PLTN ini, kata Jumain Appe, kemudian dapat menjadi menjadi penyumbang untuk memasok energi listrik bagi kendaraan listrik ke depan apalagi jika di masa akan datang kendaraan listrik mulai mengambil proporsi tertentu dari sektor transportasi di Indonesia.
Pada 2035, Kementerian Perindustrian berharap 30 persen dari jumlah kendaraan bermotor di Indonesia merupakan kendaraan listrik.
Baca juga: Batan Nantikan Presiden Baru Lanjutkan PLTN
Baca juga: Menristekdikti Sarankan Indonesia Untuk Bangun PLTN
Pewarta: Martha Herlinawati S
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB