Minyak serai, produk tradisional khas pedalaman Riau

id TMMD, Kampar, TNI AD

Minyak serai, produk tradisional khas pedalaman Riau

Prajurit TNI mempelajari pembuatan minyak Serai, produk khas masyarakat pedalaman Riau yang menjadi salah satu sumber ekonomi. (Penrem 031/WB)

Pekanbaru (ANTARA) - Serai merupakan salah satu tanaman rempah jenis rumput yang mudah ditanam baik di pekarangan rumah atau dimanfaatkan sebagai tanaman di sela lahan perkebunan.

Selain untuk campuran bumbu masak ternyata masih banyak manfaat lain dari tumbuhan ini. Di antaranya bisa untuk aromaterapi, obat anti ketombe, obat anti jamur, dan dapat digunakan untuk membersihkan lemak pada piring atau panci. Tentu saja semua itu dapat dilakukan setelah melalui proses pengolahan.

Anggota Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 105 di Kabupaten Kampar Serda Aan Setiawan tertarik untuk mengetahui proses pengolahan minyak serai tersebut.

Aan yang juga Babinsa Koramil 10/Kunto Darussalam itu bahkan ikut serta membuat minyak serai di rumah salah satu warga Desa Pasir Luhur, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Rabu."Minyak serai menjadi sumber pendapatan masyarakat karena kaya akan manfaat," katanya.

Ia pun mengatakan bahwa pembuatan minyak serai dilakukan dengan cara penyulingan.

Proses penyulingan diawali dengan memasukkan air terlebih dahulu hingga batas yang diinginkan. Pada water and steam distillation, air dimasukkan hingga mendekati batas sarangan.

Selanjutnya, masukkan bahan ke dalam ketel suling, sebelum proses penyulingan dimulai, pastikan bahwa semua sambungan, lubang inlet maupun outlettertutup rapat.

Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kebocoran yang berakibat keluarnya semburan liar uap dan terbuangnya uap serai tersebut, selanjutnya, pastikan bahwa air dalam kondensor telah tersedia dalam jumlah yang diperlukan, ketersediaan air ini penting untuk memperlancar proses kondensasi.

Serda Aan Setiawan berharap home industry pembuatan minyak serai ini mendapatkan perhatian oleh pemerintah daerah dan hal ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga Desa Pasir Luhur.

Dia berharap melalui program TMMD ke-105 di wilayah Kodim Kampar dapat membantu mengenalkan produk minyak serai lebih luas. Peran pemerintah pun diharapkan dapat lebih mendongkrak hasil tangan masyarakat setempat tersebut.

"Semoga pemerintah bisa menangkap hal ini, hampir 90 persen di setiap rumah-rumah penduduk di desa pasti ada tanaman serai, jika hal ini bisa memiliki nilai jual yang baik setelah melalui pengolahan, kami yakin hal ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan," ujarnya.