Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi (BBKSDA) Riau mengerahkan dua gajah latih tertua untuk operasi penghalauan belasan gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) liar yang kerap disebut "Kelompok 11" di Kabupaten Kampar.
Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro di Pekanbaru, Senin, mengatakan dua gajah latih tersebut berasal dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas Kabupaten Siak. Mereka adalah gajah jantan bernama Singarun dan Bangkin.
Singarun adalah gajah jinak tertua di PLG Minasberusia 58 tahun. Gajah ini berasal dari Lampung dan pernah dirawat oleh orang Thailand, yang akhirnya memberinya nama Singarun. Sedangkan, gajah Bangkin berusia 10 tahun lebih muda yakni 48 tahun.
"Singarun paling tua di PLG Minas," kata Heru.
Ia mengatakan, kedua gajah tersebut ikut dalam penghalauan 11 ekor gajah liar yang kerap disebut "kelompok 11" pada Sabtu lalu(6/7) di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Mereka bergabung dengan personel PLN Minas yang dipimpin Tutur Lestariono, bersama-sama dengan aparat Desa Karya Indah, masyarakat peduli api, Babinsa dan Pabinkamtibmas setempat.
Gajah sumatera liar dalam tiga bulan terakhir keluar dari jalur lintasannya dan memasuki perkebunan dan mendekati permukiman masyarakat. Sejak sebelum perayaan Idul Fitri 1440 H, enam ekor gajah liar masuk ke perkebunan warga di Kecamatan Peranap dan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu.
Hingga kini proses penghalauan masih berlangsung untuk menggiring gajah liar ke habitatnya di kawasan hutan lanskap Tesso Nilo.
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati mengakui konflik gajah liar dengan manusia pada tahun ini memang meningkat dibandingkan tahun lalu.
“Ya meningkat, dan semua kita respon dengan segera dan menurunkan tim bahkan sampai menurunkan bantuan gajah latih kami,” katanya.
Namun, banyak kendala di lapangan dalam proses penggiringan sehingga konflik tidak bisa cepat diatasi.
“Tidak semudah yang kita bayangkan karena terkadang kita mendapat kendala. Kita menggiring tapi di sisi lain masyarakat ada yang menghalau tidak mau dilewati kebunnya. Padahal kita sudah mengimbau. Jadi Gajah berputar putar saja tidak tahu harus lewat mana,” katanya.
Baca juga: Operasi penggiringan gajah liar di Riau berlarut-larut akibat terganggu bunyi meriam karbit
Baca juga: Waduh, 11 ekor gajah liar bergerak dekati permukiman warga di Riau
Berita Lainnya
BKSDA catat masih ada 120 ekor gajah Sumatera yang hidup di TNBT Jambi
14 November 2024 16:48 WIB
Gajah sumatera lahir di TWA Buluh Cina
05 November 2024 16:35 WIB
Sengarun, gajah tertua yang tangani puluhan konflik di Riau
28 June 2024 15:21 WIB
Kabar gembira, anak gajah Sumatera lahir di Bengkalis
08 April 2024 20:47 WIB
Polisi periksa eksternal dan internal TNTN terkait matinya gajah Rahman
25 March 2024 22:59 WIB
Warga Pangkalan Kuras diserang gajah liar yang masuk kebun
24 March 2024 20:26 WIB
Dua bulan berlalu, polisi masih selidiki kematian gajah Rahman dengan periksa 12 saksi
18 March 2024 19:25 WIB
Menyapa kembali gajah-gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung
27 January 2024 14:48 WIB