Pekanbaru, 2/11 (ANTARA) - Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, mengatakan, maskapai milik pemerintah daerah, Riau Airlines, akan kembali terbang melayani penumpang setidaknya pada pekan kedua November, setelah armada pesawatnya mengantongi izin dari Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara (DSKU) pada Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
"Saya mendapat kabar dari Direktur Riau Airlines bahwa semua persyaratan di DSKU sudah selesai pada hari ini dan serah terima pesawat bisa dilakukan minggu ini. Dengan begitu, pesawat Riau Airlines bisa langsung berangkat terbang setelah diserahkan," kata Rusli di Pekanbaru, Selasa.
Kabar tersebut diakui Rusli seakan menjadi "angin segar" bagi masa depan Riau Airlines yang saham mayoritas dipegang Pemprov Riau itu. Ia juga menilai, kabar baik tersebut diharapkan dapat meyakinkan pemilik saham Riau Airlines dari pemerintah daerah lain yang sebelumnya meragukan prospek bisnis maskapai itu.
"Saya berharap jajaran direksi Riau Airlines segera mempersiapkan penerbangan seperti pilot dan pramugarinya," kata Rusli.
Maskapai itu hingga kini terus dirudung masalah sehingga terpaksa menghentikan kegiatan usahanya selama lebih dari sebulan karena tidak ada pesawat yang bisa dioperasikan menyusul krisis keuangan yang membelit perusahaan itu. Padahal sebelumnya, maskapai itu sempat melayani sejumlah rute penerbangan dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, seperti Pekanbaru-Tanjung Pinang dan Pekanbaru-Melaka, Malaysia.
Dua unit pesawat Riau Airlines jenis Fokker 50 milik Aero Century, perusahaan penyewa pesawat asal Amerika Serikat, terpaksa "grounded" pada 20 Agustus lalu. Sedangkan, satu unit pesawat yang sama milik maskapai itu tidak diizinkan terbang pada awal September.
Ketiga pesawat yang masing-masing memiliki kapasitas 50 kursi penumpang itu harus menjalani inspeksi menyeluruh secara berkala oleh DSKU Kementerian Perhubungan sebelum dinyatakan laik terbang.
Namun, Rusli belum bisa menjelaskan mengenai penyelesaian masalah dengan Aero Century karena perusahaan asing itu sebelumnya telah membuktikan ancamannya dengan menarik dua unit pesawat yang disewakan ke maskapai pada pertengahan Oktober lalu, karena Riau Airlines belum juga melunasi tunggakan sebesar Rp17 miliar.
Sementara itu, jajaran Direksi Riau Airlines belum mengeluarkan pernyataan mengenai rencana beroperasi kembali maskapai itu. Direktur Riau Airlines Teguh Triyanto tidak mengangkat telepon ketika berkali- kali dihubungi wartawan.