178 titik panas terdeteksi di Sumatera, mayoritas ada di Riau

id BMKG,jumlah hotspot hari ini,jumlah hotspot terbaru,karhutla riau,karhutla 2019,berita hari ini,berita riau terbaru,berita riau antara

178 titik panas terdeteksi di Sumatera, mayoritas ada di Riau

ilustrasi. Satellites detect 11 hotspots in Riau`s coastal area (Antaranews)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebanyak 178 titik panas yang mengindikasikan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi di Pulau Sumatera.

Berdasaran pencitraan satelit Terra dan Aqua, Selasa pukul 16.00 WIB, titik-titik panas sebagai indikasi Karhutla dengan tingkat kepercayaan 50 persen tersebut sebagian besar diantaranya menyebar di Provinsi Riau, mencapai 156 titik-titik.

Selain itu, titik panas juga menyebar di Sumatera Barat sembilan titik, Kepulauan Riau delapan titik, Sumatera Utara tiga titik, Bengkulu dan Aceh masing-masing satu titik.

Baca juga: Diprotes di UNRI soal Karhutla, Gubernur Riau tetap semangati mahasiswa

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno mengatakan, 156 titik panas di Riau tersebar di 11 kabupaten dan kota. Jumlah titik panas tersebut tercatat sebagai yang terbanyak sepanjang 2019 ini. Dari 156 titik panas, ia mengatakan mayoritas terpantau di Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan, masing-masing 38 dan 37 titik panas.

"Di Kabupaten Meranti ada 29 titik, Kota Dumai 16 titik, Rokan Hilir 17 titik," ujarnya.

Selanjutnya, titik panas juga terpantau di Indragiri Hulu empat titik, Siak tujuh titik, Indragiri Hilir tiga titik, Kampar, dan Rokan Hulu dua titik serta Kota Pekanbaru satu titik panas.

Sementara itu, dari seluruh titik panas tersebut, dia menuturkan 99 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen hingga 100 persen.

"Titik api paling banyak ada di Bengkalis 26 titi, Meranti dan Pelalawan masing-masing 19 titik api," ujarnya.

Baca juga: Riau "ekspor" asap Karhutla ke Sumatera Utara

Kemudian, titik api turut menyebar di Kota Dumai 13, Rokan Hilir 11, Siak dan Indragiri Hulu masing-masing tiga, serta Rokan Hulu dan Indragiri Hulu dua titik dan terakhir Pekanbaru satu titik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah tersebut sejak awal Januari hingga medio Maret 2019 mencapai 2.038 hektare.

Baca juga: Luas Karhutla Riau lebih 2.000 hektare

Baca juga: Polisi selidiki Karhutla Riau di konsesi perusahaan sawit di Pelalawan