Pekanbaru (ANTARA) - Bagai petir di siang bolong, kabar mengejutkan datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan operasi tangkap tangan terhadap Romahurmuziy, Ketua Umum PPP di Jawa Timur.
Jelang hari pemungutan suara Pemilihan Presiden 2019 pada 17 April, tentu saja hal ini langsung menjadi “santapan” untuk perbincangan seputar politik. Apalagi, PPP terutama Romahurmuziy adalah pendukung calon presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berikut ini rangkuman Antaranews tentang bagaimana dampak penangkapan Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, apakah bakal mengikis elektabilitas Capres 01 Jokowi-Ma’aruf Amin
1. Cuitan Mahfud MD
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD membuat cuitan di Twitter @mohmahfudmd tentang operasi tangkap tangan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romi oleh KPK. Cuitan itu ditulis Mahfud dengan bahasa Inggris menyertakan judul serta link berita daring tentang penangkapan Romahurmuziy.
"Ketum PPP Romahurmuziy Ditangkap KPK dan Langsung Menuju Jakarta - ASUMSI --> As I told you at that night, in Darmawangsa Hotel: everything is matter of time.!," tulis Mahfud.
Jika diartikan, bunyi cuitan Mahfud adalah "Seperti saya katakan malam itu di Hotel Dharmawangsa: semuanya hanya masalah waktu."
Belum diketahui apa maksud cuitan Mahfud. Namun, Mahfud sendiri tercatat pernah berselisih dengan Romahurmuziy soal penetapan cawapres pendamping Jokowi.
Baca juga: KPK Tangkap Tangan Ketua Umum parpol terkemuka. Benarkah itu Romahurmuziy?
2.Komentar JK
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Jusuf Kalla, mengatakan penangkapan Romahurmuziy (Romi) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat berdampak pada kampanye partai tersebut dan pasangan capres-cawapres usungannya.
"Ya pastilah, terutama efeknya ke PPP, kalau (berdampak ke) PPP pasti juga ke yang lain-lain juga punya efek," kata JK di Kantor Wakil Presiden Jakarta.
JK meminta masyarakat menunggu pernyataan resmi dari KPK terkait kasus dan status hukum terhadap Romahurmuziy.
"Saya belum tau, kita menunggu saja, menunggu (keterangan) yang benarnya, penjelasan KPK. Itu biar penjelasan hukum saja, kita tunggu penjelasan dari KPK," tutur JK.
3. Kasus Pribadi
Direktur Konten Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Fiki Satari mengatakan operasi tangkap tangan KPK terhadap Rommy adalah murni kasus pribadi dan tidak berkaitan dengan pilpres.
"Ini murni kasus pribadi tidak berkaitan dengan pilpres," kata Fiki dalam konferensi pers di Media Center TKN, Cemara, Jakarta.
Fiki mengatakan TKN sangat terkejut sekaligus prihatin mendengar kabar OTT itu. Meski demikian TKN mendorong agar penegakan hukum kasus itu tetap dilakukan.
Fiki menekankan OTT terhadap Romahurmuziy menunjukkan pemerintah tidak mengintervensi proses hukum yang sedang berlangsung bagi siapapun warga negara tanpa terkecuali.
Baca juga: KPK benarkan Ketum PPP ditangkap. Siapa sebenarnya Romahurmuziy?
4. Bukti Tiada Intervensi Hukum
Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima menilai langkah KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy menunjukkan di era pemerintahan Joko Widodo, penegakan hukum tajam keatas.
"Ini menunjukkan hukum di era Jokowi tajam keatas, tidak tebang pilih termasuk orang-orang di sekitar presiden," kata Aria Bima di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Aria mengatakan OTT yang menimpa Rommy tidak ada kaitan dengan TKN Jokowi-Ma'ruf khususnya terkait keuangan tim karena selama ini sangat transparan.
Dia menilai tertangkapnya Rommy tidak akan berpengaruh terhadap langkah pemenangan TKN Jokowi-Ma'ruf di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
"TKN relatif orkestrasinya sudah terbentuk dan posisi kawan PPP cukup banyak yang tentunya tugas dan tanggung jawab tidak ada yang begitu terpengaruh dengan posisi Rommy saat ini," ujarnya.
5. Optimisme PSI
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni meyakini kasus operasi tangkap tangan KPK terhadap Ketua Umum PPP Romahurmuziy tidak akan memiliki dampak elektoral kepada Jokowi karena kasus ini bersifat personal.
"Bahkan, saya kira PPP sebagai institusi parpol tidak terlibat dalam kasus ini. Jadi, sangat jauh lah bila dianggap bahwa kasus ini ada hubungannya dengan elektoral apalagi terkait kampanye Pak Jokowi," kata Antoni, di Jakarta, Jumat, menanggapi OTT Romahurmuziy oleh KPK.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini meminta KPK untuk melakukan pengusutan secara tuntas terhadap kasus ini.
"Pengungkapan kasus ini justru menunjukkan bahwa Jokowi tidak seperti yang dituduhkan, sering difitnah tebang pilih. Ini menunjukkan siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum tetap diproses," katanya.
Hal itu juga menandakan bahwa pemberantasan korupsi di Indonesia masih berjalan dengan baik.
Baca juga: Tim KPK amankan empat orang lain bersama Romahurmuziy
Berita Lainnya
KPK ajukan banding atas vonis terhadap mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy
27 January 2020 11:32 WIB
Divonis 2 tahun penjara, mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy nyatakan pikir-pikir
21 January 2020 11:39 WIB
Alasan sakit, Romahurmuziy alias Rommy kembali dibantarkan di RS Polri
01 June 2019 15:10 WIB
Cara Rommy arahkan Menag Lukman atur pengangkatan pejabat diungkap di pengadilan
29 May 2019 15:05 WIB
Biasa hidup berkecukupan. Romahurmuziy sering ngeluh fasilitas rutan
24 May 2019 22:11 WIB
Uang di laci meja kerja Menag ditelusuri KPK
24 May 2019 1:30 WIB
Romahurmuziy masih terima gaji pokok
22 April 2019 18:03 WIB
KPK dalami adanya pihak lain bekerjasama dengan Romahurmuziy
06 April 2019 12:59 WIB