Pekanbaru (Antaranews Riau) - Prajurit TNI AD Komando Rayon Militer 02 Kuantan Tengah memberikan pelatihan bela diri kepada belasan personel Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau sebagai upaya meningkatkan profesionalisme dalam memberantas peredaran narkoba.
"Melalui latihan ini kita ingin membantu teman-teman BNN menjaga dan meningkatkan ketahanan fisik serta profesionalisme mereka dalam memberantas narkoba," kata anggota Koramil 02 Pelda Akbari di Pekanbaru, Kamis.
Pelatihan dasar bela diri serta jasmani yang diikuti sebanyak 15 personel BNNK Kuantan Singingi (Kuansing) tersebut digelar di Sport Centre, Sinambek Kelurahan Sungai Jering Talukkuatan.
Tak hanya personel, latihan bela diri tersebut turut dihadiri oleh Kepala BNNK Kuansing Wim Jefrizal. Pelda Akbari mengaku terkesima dengan semangat jajaran BNN Kuansing yang baru saja terbentuk sebagai bagian menekan angka peredaran narkoba di Bumi Melayu itu.
Dalam latihan tersebut, para personel BNN ditempa meningkatkan kemampuan fisik melalui latihan kebugaran. Push up dan gerakan lain meningkatkan ketahanan fisik dilakukan secara bersama-sama sebelum mereka menerima latihan bela diri.
Seluruh rangkaian kegiatan latihan itu, selain mengedepankan pentingnya bela diri, Pelda Akbari juga mengatakan dirinya turut menekankan peningkatan kedisiplinan dan kerjasama antar personel.
"Mereka cukup antusias dan cepat memahami teknik dasar yang kita ajarkan. Selain itu, mereka juga terlihat disiplin, tentu ini tak terlepas dari bimbingan Kepala BNNK pak Wim Jefrizal," tuturnya.
"Makanya diawal kita berikan latihan kebugaran, agar fisik mereka lebih fit. Latihan kebugaran ini, kita latih dengan pust up. Dalam hal ini, mereka memiliki ketahanan yang sudah menuhi unsur," lanjutnya.
Narkoba masih menjadi musuh nyata di Provinsi Riau. Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Haryono menjelaskan sepanjang 2019 ini jajarannya menyita 25 kilogram sabu-sabu, termasuk delapan kilogram sabu-sabu diatas.
Selain sabu-sabu, dia mengatakan Polda Riau dan jajaran turut menyita lebih dari 8.900 butir pil ekstasi dan 3,5 kilogram ganja.
"Seluruh narkoba itu merupakan hasil pengungkapan 231 perkara dengan total 319 tersangka," ujarnya.
Secara umum, Haryono mengatakan bahwa narkoba masih menjadi musuh utama yang harus diberantas dengan melibatkan seluruh pihak. Tidak hanya Polisi, namun peran aktif berbagai instansi lainnya hingga masyarakat dibutuhkan dalam memerangi narkoba.
Berdasarkan catatan Antara, sepanjang 2018 lalu Direktorat Reserse Narkoba dan seluruh jajaran di Bumi Lancang Kuning menangkap 2.600 lebih tersangka narkoba sepanjang 2018. Angka itu melonjak dibanding tahun sebelumnya 1.900 tersangka.
Tidak hanya tersangka, jumlah barang bukti yang disita juga meningkat drastis mencapai 325 kilogram sabu-sabu dan puluhan ribu ekstasi.
Berita Lainnya
Asah kemampuan saat bertugas, polisi di Meranti diberi latihan beladiri
07 March 2023 22:09 WIB
Khabib Nurmagomedov akan masuk Hall of Fame UFC
07 March 2022 6:30 WIB
Hakim vonis musisi asal Malang pemilik ganja 5,4 kg
20 January 2024 6:10 WIB
343 warga Riau direhabilitasi karena narkoba
22 December 2023 12:51 WIB
BNN Riau gagalkan peredaran narkoba antapulau dibungkus kemasan kosmetik
31 October 2023 16:12 WIB
Kepala BNN tegaskan tak ada toleransi bagi para pengedar narkotika di Bali
23 June 2023 17:02 WIB
BNI-BNN kerja sama perkuat sosialisasi penyalahgunaan narkotika
22 February 2023 14:49 WIB
BNN telah sita sebanyak 1,9 ton sabu-sabu dan satu ton ganja sepanjang 2022
29 December 2022 12:12 WIB