Wartawan Dibatasi Liput Pelantikan Walikota Dumai

id wartawan dibatasi, liput pelantikan, walikota dumai

Dumai, 11/8 (ANTARA) - Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai, Riau, Azhar, selaku ketua panitia penyelenggara pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai, mengaku membatasi wartawan untuk meliput acara tersebut.

"Pembatasan yang kami lakukan bertujuan bagi kelancar prosesi pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Domai," kata Azhar kepada ANTARA di Dumai, Rabu.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) DPRD Yurmalis Khatib, menambahkan, pembatasan itu dilakukan sesuai dengan kapasitas gedung Pendopo yang berada di jalan Putri tujuh, Kelurahan Dumai Kota, Kecamatan Dumai Timur tersebut.

"Kami hanya mengizinkan 10 sampai 12 orang wartawan yang akan masuk meliput acara pelantikan Khairul Anwar-Agus Widayat. Prosesi pelantikannya hari Kamis (12/8) 2010," terangnya.

Menurut Yurmalis pelantikan itu akan dihadiri sejumlah pejabat tinggi Provinsi Riau, termasuk Gubernur Riau H. Muhamad Rusli Zaenal yang akan melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai terpilih, Khairul Anwar-Agus Widayat.

"Oleh sebab itu, demi mencipkan kondisi ruangan yang nyaman, dan tenang, kita membatasi wartawan untuk meliput acara itu. Tidak hanya wartawan, tamu undangan juga kita batasi," paparnya.

Dikatakannya, pada acara itu, pihaknya telah menyebar sekitar 3.000 undangan yang ditujukan kepada sejumlah bejabat tinggi provinsi dan daerah serta unsur pemuka masyarakat dan adat Riau.

Menanggapi pembatasan peliputan itu, sejumlah wartawan elektronik dan media cetak nasional dan lokal mengaku kecewa. Prosesi pelantikan orang nomor wahid di Dumai ini penting, tapi dibatasi panitia dengan alasan terbatasnya daya tampung gedung.

Seorang pewarta media cetak lokal, Yudi, menganggap tindakan yang dilakukan DPRD, membatasi peliputan, tidak sepantasnya dilakukan. Apa

yang dilakukan Setwan itu melanggar kode etik jurnalistik tentang kebebasan informasi publik.

"Acara ini adalah milik publik. Jadi sudah sewajarnya wartawan meliput acara tersebut untuk kemudian dipublikasikan agar masyarakat mengetahuinya," terangnya.

Pada kesempatan terpisah, Nurdin, seorang pewarta media cetak lokal lainnya bertekad tetap menerobos masuk ke dalam gedung tempat acara itu berlangsung kendati tidak diizinkan.

"Hal ini saya lakukan karena acara itu harus diketahui publik. Ini penting untuk masyarakat Dumai mengetahui kalau pemimpin mereka telah dikukuhkan secara resmi," ucapnya.