Turis Tiongkok Dominasi Kunjungan Wisman ke Indonesia

id turis tiongkok, dominasi kunjungan, wisman ke indonesia

Turis Tiongkok Dominasi Kunjungan Wisman ke Indonesia

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kementerian Pariwisata menyatakan kunjungan turis dari Tiongkok merupakan yang terbanyak dari total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia selama Januari-Juli 2018.

"Performansi pasar dari beberapa wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, terhitung mulai bulan Januari hingga bulan juli 2018 yaitu, Tiongkok sebanyak 224.538 kunjungan," kata Deputi Bidang Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya di Pekanbaru, Jumat.

Selain turis Tiongkok, asal wisatawan mancanegara yang cukup besar berasal dari India 52.541 dengan kunjungan, Arab Saudi 37.188 kunjungan, Uni Arab Emirat 1.825 kunjungan, Inggris 40.881 kunjungan, Prancis 51.594 kunjungan, Rusia 7.192 kunjungan, Jepang 49.619, Korea selatan 36.818, dan pasar dari Amerika sebanyak 39.540 kunjungan.

Jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia terhitung sejak bulan Januari sampai bulan Juli 2018 sebanyak 9.062.456 kunjungan.

Adapun rincian jumlah kunjungan wisatawan pada bulan Januari terhitung 1.100.222 kunjungan, Februari 1.201.001 kunjungan, Maret 1.363.339 kunjungan, April 1.300.738 kunjungan, Mei 1.200.815 kunjungan, Juni 1.318.028 kunjungan dan pada bulan Juli sebanyak 1.536.489 kunjungan.

Nia Niscaya juga menyampaikan, jumlah indikator target Kementerian Pariwisata terhadap kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) terhitung sejak tahun 2015 sebanyak 4,23 persen, tahun 2016 sebanyak 4,50 persen, tahun 2017 sebanyk 5 persen, tahun 2018 sebanyak 5,25 persen. Untuk devisa negara pada tahun 2015, menyumbang Rp144 triliun, tahun 2016, Rp172 triliun, tahun 2017 Rp200 triliun, dan pada tahun 2018, menyumbang sebanyak Rp223 triliun.

Selanjutnya, jumlah indikator target tenaga kerja dari sektor pariwisata, pada tahun 2015 yaitu 11,4 juta orang, tahun 2016, 11.8 juta orang, tahun 2017, 12.0 juta orang dan di tahun 2018, yaitu 12,6 juta orang.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, pada tahun 2015 sebanyak 10 juta kunjungan, tahun 2016 (12 juta) tahun 2017 (15 juta), tahun 2018 (17 juta), dan jumlah pergerakan wisatawan nusantara pada tahun 2015 (255 juta), tahun 2016 (260 juta), tahun 2017 (265 juta) dan tahun 2018 (270 juta).

Terhitung pada bulan Januari hingga bulan Desember tahun 2017 kinerja sektor pariwisata di pasar nasional mengalami pertumbuhan 22 persen, di tingkat asia 7 persen, selanjutnya pertumbuhan di tingkat dunia sebanyak 6,4 persen. Adapun rincian jumlah pertumbuhan kinerja sektor pariwisata pada negara-negara Asia secara global, yaitu Vietnam 29 persen, Indonesia 22 persen, Thailand 8,7 persen, Singapura 5,8 persen dan Malaysi 4,0 persen, ungkap Nia Niscaya.

Saat ini Pemerintah Indonesia menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan dari Rencana Kerja Pembangunan (RKP). Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, Kementerian Pariwisata telah melakukan berbagai upaya, di antaranya melakukan berbagai strategi pemasaran.

Menanggapi hal ini Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim mengatakan Riau sudah terlalu lama sangat mengandalkan pendapatan daerah dari sektor minyak dan gas (migas).

Tapi untuk kondisi saat ini dan ke depannya harus diperhitungkan kembali, karena ada kecenderungan sumber daya alam akan menurun meski masih berfluktuatif. Karena itu, pihak terkait harus berani mengambil langkah-langkah perbaikan. Menurut Wan Thamrin Hasyim, sektor pariwisata dapat diandalkan agar dapat membantu perekonomian dan pembangunan tetap berjalan baik.

"Memang saat ini masalah pendapatan asli daerah menjadi persoalan yang serius bagi Provinsi Riau. Hal ini disebabkan karena faktor Dana Bagi Hasil (DBH) migas ada kecenderungan menurun, meski masih berpluktuatif," katanya.

***1***

(T.F012)