Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sekitar 8,4 persen dari target 1.955.658 anak sudah diimunisasi Measles Rubella (MR) dalam enam hari sejak pencanangan imunisasi tersebut di Riau.
"Memang dari 1 Agustus atau enam hari program imunisasi baru berjalan 8,4 persen dari target 95 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Rabu.
Mimi Yuliani menjelaskan jumlah yang sudah diimunisasi ini memang masih minim, tidak sesuai target dan prediksi awal. Hal inilah karena dipertanyakannya sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap vaksin MR.
Pro kontrak soal imunisasi menggunakan vaksin Measles Rubella program Kementerian Kesehatan RI itu di Provinsi Riau sangat mempengaruhi target capaian.
"Isu ini cukup mempengaruhi capaian target imunisasi di masyarakat," ujar Mimi.
Menurutnya berita-berita yang beredar di masyarakat soal vaksin MR belum adanya sertifikasi halal dari MUI memang sangat berpengaruh terhadap kegiatan imunisasi di Riau. Namun karena itu program kementerian harus tetap dijalankan.
"Tapi tenaga kesehatan kita berjalan sesuai arahan Kemenkes," ujarnya.
Dengan demikian ia mengimbau bagi masyarakat yang tidak memiliki keterikatan aspek syari dilakukan secara profesional sesuai ketentuan teknis.
"Artinya yang tidak ada keterikatan syari itu dilakukan imunisasi," tuturnya.
Kemudian lanjut Mimi, bagi masyarakat yang mempertimbangkan aspek kehalalan dari vaksin MR itu diundur sampai MUI mengeluarkan fatwa halal tentang pelaksanaan imunisasi ini.
"Kita juga memberikan kesempatan bagi masyarakat yang memilih menunggu terbitnya fatwa MUI tentang imunisasi MR, baru mendapatkan imunisasi maka pada kesempatan berikutnya akan dilakukan sampai akhir September," tambahnya.
Mimi menyatakan karena program imunisasi akan dilakukan para dua bulan berjalan, yakni Agustus dan September maka pihaknya akan mencoba pemberian susulan bagi anak memiliki keterikatan syari imunisasi tetap dijalankan.
"Tapi bagi masyarakat yang mau menunda sampai adanya keputusan dari MUI, itu kita tunda. Jadi bagi yang belum melakukan imunisasi, itu tetap kita hargai hak pilihnya. Intinya imunisasi ini tergantung masyarakat seberapa besar kebutuhan vaksin ini," tegasnya.
Ditanya terkait sejauh mana proses permohonan sertifikasi halal vaksin MR, oleh MUI, Mimi menyatakan untuk persoalan itu kewenangan pusat antara Kemenkes dan MUI.
"Tetapi sekarang sedang proses," pungkasnya.
Sementara data yang berhasil dirangkum antara data untuk mewujudkan anak Indonesia bebas Campak (Measles) dan Rubella maka dilakukan pemberian imunisasi bagi anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Riau mendapat giliran fase kedua pemberian imunisasi campak dan Rubella. Tahun lalu dimulai di Pulau Jawa dan beberapa provinsi lainnya di luar Jawa.
Pemberian imunisasi ini akan dilakukan pada bulan Agustus dan September yang dilakukan secara serentak dan bersama lintas sektor di Riau.
Selain Dinas Kesehatan juga melibatkan Dinas Pendidikan karena berhubungan dengan pelajar.
Di Riau ada sekitar 1.955.658 target anak yang akan diberi imunisasi campak dan rubella tersebut. Dengan target 95 persen dari jumlah itu.
Berita Lainnya
Kepulauan Meranti pertahankan zero kasus rabies
10 August 2023 18:02 WIB
Sekda Bengkalis: ASN Diskes bekerja seperti jam
08 August 2023 21:46 WIB
Pekanbaru gratiskan pengobatan dan pemeriksaan HIV/AIDS
02 December 2022 13:30 WIB
Kasus COVID-19 di Provinsi Riau bertambah lagi 55 orang
20 November 2022 21:10 WIB
Terima laporan anak diduga gagal ginjal, ini keterangan Diskses Pekanbaru
01 November 2022 7:17 WIB
Riau belum terima kiriman obat gagal ginjal akut
31 October 2022 5:38 WIB
Dinkes Riau edukasi masyarakat gerakkan 3M cegah DBD
18 September 2022 21:14 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Riau imbau masyarakat segera vaksinasi penguat
30 August 2022 8:15 WIB