Pekanbaru (Antarariau.com) - PT Chevron Pacific Indonesia mengatakan sebanyak 50 persen lapangan minyak Duri kini menerapkan teknologi injeksi uap (steam-flood) dalam proses produksi.
"Minyak yang ada di Lapangan Duri memiliki kekentalan yang tinggi, jadi harus menggunakan teknologi injeksi uap untuk bisa mengalirkannya keluar," kata Ahli Teknik Perminyakan PT Chevron Pacific Indonesia Ilmy Razanindra pada acara "Meet the Engineer with Journalist" di Pekanbaru, Kamis.
Ilmy Razanindra menjelaskan teknik pengeboran menggunakan pengelolaan panas, seperti injeksi uap dan teknik peningkatan perolehan minyak disebut enhanced oil recovery (EOR).
Dari 13 Lapangan Duri dengan 7.000 sumur, sebanyak 3.000-an diproduksi dengan sistem injeksi uap tersebut.
Dikatakan proyek Duri Steam Flood (DSF) menggunakan teknologi untuk memompa minyak mentah berat (heavy crude oil) dari reservoir yang relatif dangkal.
Diakui Ilmy teknologi injeksi uap berhasil memperpanjang usia Lapangan Duri dan mampu menambah volume produksi minyak dari perut bumi antara 50-80 persen, sehingga menyumbangkan hampir setengah produksi Chevron di Sumatera.
PT CPI merupakan perusahaan pelopor dalam penerapan operasi injeksi uap secara selamat dan efisien, yang telah membuat Lapangan Duri mampu menghasilkan kinerja produksi lima kali lebih baik
dibandingkan dengan penggunaan teknologi pengeboran konvensional.
"Lapangan Duri adalah pengguna teknologi injeksi uap pertama di dunia yakni tahun 1985 dan terbesar," ujarnya.
Sementara itu Sr.VP Policy, Government and Public Affairs (PGPA) Chevron Indonesia Yanto Sianipar menambahkan Chevron Corporation merupakan perusahaan terdepan dalam penerapan teknologi EOR.
Dia mengatakan Chevron memiliki sejarah panjang dalam penerapan lapangan EOR gas dan saat ini mengoperasikan proyek raksasa di
Lapangan Tengiz di Kazakhstan, Lapangan Rangely di Colorado, proyek migas konvensional di Permian Basin di Texas, dan Lapangan Agbami di lepas pantai Nigeria.
Lapangan Kern River di California yang berusia 119 tahun telah mengimplementasikan teknologi steam-flood sejak 1970-an.
"Chevron menginvestasikan waktu, modal dan sumber daya manusia untuk terus mengembangkan teknologi injeksi uap. Sumur-sumur horizontal baru di California, contohnya, berhasil memproduksi minyak 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan hasil sumur-sumur konvensional," tuturnya.
Ia menambahkan dari lapangan migas darat milik Chevron di Riau, Sumatera dan lapangan-lapangan migas lepas pantai di Kalimantan Timur, pihaknya telah memproduksi lebih dari 13 miliar barel minyak untuk pemenuhan kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berita Lainnya
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebut rumah menteri di IKN capai 87 persen dan selesai Juli
07 May 2024 10:00 WIB
Prevalensi stunting di Siak turun menjadi 10,40 persen, terendah ketiga di Riau
06 May 2024 18:22 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Studi sebut wanita 40 persen berisiko alami depresi saat memasuki perimenopause
04 May 2024 12:38 WIB
Kampar dan Pekanbaru berhasil turunkan stunting di bawah 10 persen
30 April 2024 22:57 WIB
Cetak generasi daerah, Pemkab anggarkan 20 persen untuk Pendidikan di APBD
29 April 2024 12:56 WIB
Kemarin, Suku bungan acuan atau BI-Rate jadi 6,25 persen hingga inflasi terjaga
25 April 2024 11:27 WIB
Pasien anak rawat inap akibat vape melonjak hingga 733 persen sejak 2020
23 April 2024 14:26 WIB