Pekanbaru (Antarariau.com) - Manajemen PT Angkasa Pura II Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyatakan setidaknya 10 penerbangan mengalami gangguan pendaratan dan keberangkatan akibat kabut tebal sejak Kamis pagi di wilayahnya.
"Sejak Kamis pukul 07.30 WIB, udara Pekanbaru berkabut, jarak pandang hanya 600 meter," kata Executive General Manager Angkasa Pura II Jaya Tahoma Sirait di Pekanbaru, Kamis.
Jaya menyatakan karena jarak pandang yang terbatas akibat kabut tebal sehingga ada penerbangan terpaksa harus dialihkan ke Batam.
"Citilink penerbangan pertama dari Jakarta yang harusnya mendarat pukul 07.05 WIB di Bandara SSK II dialihkan pendaratannya ke Batam," ujarnya.
Jaya menyebutkan selain Citilink, penerbangan Garuda Indonesia yang harusnya berangkat dari Bandara SSK II terpaksa tertunda.
Selain itu, ada juga penerbangan yang mengalami delay (tunda), divert (pengalihan pendaratan) hingga return to base (kembali ke bandara semula) .
"Untuk keberangkatan Garuda 'delay' sekitar 45 menit dari jadwal," kata Jaya.
Sementara itu, salah satu penumpang Citilink, Danya Dewanti (41) mengaku mengalami pengalihan pendaratan ke Bandara Hang Nadim Batam.
Pegawai swasta di Riau ini mengaku sengaja berangkat menggunakan pesawat pertama dari Jakarta menuju Pekanbaru untuk kepentingan dinas. Namun, terpaksa terkendala akibat pesawatnya tidak tiba di SSK II tepat waktu.
"Saya dari Jakarta pukul 06.00 WIB, ketika hendak mendarat, tiba-tiba pilot mengabari di udara Pekanbaru ada kabut tebal dan tidak bisa mendarat. Jadi, kami muter-muter di udara sekitar 30 menit, dan lanjut menuju Batam," ujarnya.
Setiba di Bandara Batam, lanjut Danya, penumpang hanya menunggu di dalam pesawat selama 45 menit, untuk selanjutnya diterbangkan ke SSK II Pekanbaru kembali.
"Saya kembali terbang dari Batam sekitar pukul 10.30 WIB dan mendarat selamat di Pekanbaru, sampai sini cuaca ternyata sudah cerah dan panas," pungkasnya.
Kabut Tebal Ganggu 10 Penerbangan di Pekanbaru
