Bulan Sabit Merah Uni Emirat Arab Beri Bantuan Darurat Korban Bentrokan di Hodeidah Yaman

Oleh Maria Rosari

Jakarta, (Antarariau.com) - Bulan Sabit Merah Emirat (ERC) mulai memberikan bantuan darurat melalui jalur udara, serta laut sebagai bentuk respon kemanusiaan untuk korban bentrokan di Kota Pelabuhan Hodeidah, Yaman.

Dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, Ketua Dewan ERC Sheikh Hamdan bin Zayed menegaskan bahwa hal ini dilakukan ERC sebagai bentuk komitmen Uni Emirat Arab (UEA) atas tanggung jawab kemanusiaannya bagi masyarakat Yaman, sesuai arahan dari kepemimpinan UEA.

Adapun bantuan yang diberikan oleh ERC terdiri atas enam kapal laut UAE yang membawa 13.500 ton bahan makanan, serta tiga pesawat terbang yang membawa 10.436 paket makanan.

Kapal bantuan pertama akan mengangkut 500 ton beras dan tepung, sedangkan kapal kedua akan mengirimkan 1.000 ton berbagai macam bahan makanan, dan empat kapal lainnya masing-masing akan membawa 3.000 ton bahan makanan lain.

Selain itu, satu unit kapal bantuan ERC yang membawa 10.000 ton gandum diperkirakan akan tiba di Yaman pada 22 Juni nanti.

Bantuan 10.000 ton gandum ini diperkirakan dapat membantu memenuhi kebutuhan makanan pokok untuk 888.000 orang selama kurang lebih dua pekan.

Sebelumnya pada Minggu (10/6) kapal yang membawa bantuan 65.000 paket makanan sudah tiba di Yaman.

Pihak otoritas UEA juga mengirimkan kapal kargo pada Minggu (10/6) yang diperkirakan akan tiba di Yaman pada 22 Juni. Kapal kargo tersebut membawa 500 ton bantuan pangan yang diperkirakan cukup untuk membantu 12.000 orang.

Bantuan UEA ke Yaman sejak April 2015 hingga Mei 2018 sudah mencapai 3,77 miliar dolar AS.

UEA menjanjikan 500 juta dolar AS untuk mendukung Rencana Tanggap Kemanusiaan PBB untuk Yaman pada 2018, yang sejauh ini telah mencapai 93 persen (465 juta dolar AS) dari jumlah yang dijanjikan.

UEA juga menyatakan berkomitmen untuk mendukung Yaman melalui agenda luar negeri UEA yang melakukan kemitraan dengan berbagai organisasi PBB termasuk Oganisasi Kesehatan Dunia (WHO), Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Bantuan Kemanusiaan Anak-anak Perserikatan Bangsa (Unicef).