PT BPM dan BUMD Siak Bangun Pembangkit Listrik di Kawasan Industri Tanjung Buton

id pt bpm, dan bumd, siak bangun, pembangkit listrik, di kawasan, industri tanjung buton

PT BPM dan BUMD Siak Bangun Pembangkit Listrik di Kawasan Industri Tanjung Buton

Siak, (Antarariau.com) - PT Bina Puri Mandiri menandatangani perjanjian kerja sama dengan BUMD Kabupaten Siak, PT KITB dan PT Siak Pertambangan dan Energi (SPE) untuk pembangunan pembangkit listrik sebesar 500 Mega Watt (MW) di Kawasan Industri Tanjung Buton, Riau.

"PT Bina Puri Mandiri ingin membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di kawasan industri Tanjung Buton sebesar 500 MW secara bertahap," kata Direktur PT BPM, Kusuma Yuda Negara di Siak, Senin.

Penandatangan perjanjian kerja sama itu dilakukan langsung oleh ketiga pimpinan perusahaan. Kusuma Yuda Negara selaku direktur PT BPM dengan Muhammad Suharto (PT KITB) dan Yasirwan (PT SPE) disaksikan Pelaksana Tugas Bupati Siak, Alfedri di ruangan zamrud kediaman bupati Siak pada Jumat (11/5).

Dia menargetkan, PLTG itu akan selesai selama 36 bulan atau tiga tahun pengerjaan secara bertahap.

"Kami menargetkan pengerjaannya bisa rampung selama tiga tahun, namun tergantung dari percepatan dari sumber gas," ucapnya.

Pelaksana Tugas Bupati Siak Alfedri menyebutkan, kawasan industri Tanjung Buton memang membutuhkan pembangkit listrik untuk mendukung perkembangan kawasan industri.

"Listrik, air dan jalan merupakan infrastruktur utama dalam pembangunan kawasan industri Tanjung Buton agar bisa berkembang dengan cepat dan menarik para investor lainnya untuk menanamkan modalnya di Siak," kata Alfedri saat dijumpai.

Katanya, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 58 tahun 2017 tentang proyek strategis nasional. Sehingga infrastruktur dan prasarana yang merupakan syarat berkembangnya suatu kawasan industri harus ada jalan, air dan listrik.

"Terkait jalan menuju KITB juga sudah masuk di kementrian PUPR sejumlah Rp188 milyar yang saat ini masih di tenderkan. Semoga jalan ini bisa bagus nantinya. Sedangkan untuk listrik kita berharap pada PT BPM ini," imbuhnya.

Dia berharap setelah ditandatangani perjanjian kerjasama ini proses pembangunan PLTG di kawasan industri Tanjung Buton bisa cepat dilaksanakan tanpa ada hambatan.

"Untuk tahap pertama akan dibangun dulu sebesar 100 MW," sebutnya lagi.

Kawasan Industri Tanjung Buton yang terletak di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak Provinsi Riau ini sangat strategis untuk menarik investor untuk menanamkan modalnya sebanyak mungkin. Sebab pelabuhan ini diapit oleh pesisir timur pulau Sumatera dengan Pulau Padang Kepulauan Meranti. Lokasinya juga terlindung oleh pulau, sehingga ombaknya relatif kecil.

Total luasan lahan yang sudah diolah dari lima ribuan hektar total keseluruhan berjumlah 600 hektar (Ha), 300 Ha diperuntukkan untuk pelabuhan, dan sisanya untuk kawasan industri.

Jarak tempuh ke Pelabuhan Tanjung Buton ini dari Kota Pekanbaru berjarak sekitar 140 kilometer. KITB tidak hanya difungsikan sebagai pelabuhan tempat bongkar muat barang-barang dari pulau Jawa dan provinsi tentangga Kepulauan Riau saja, tetapi Pelabuhan ini juga dijadikan sebagai moda transportasi air untuk mengangkut penumpang yang hendak ke Kota Dumai, Bengkalis, dan Batam, Kepri

***1***