Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik menyatakan neraca perdagangan di Provinsi Riau secara kumulatif selama Januari hingga Februari 2018 mengalami surplus 2,46 miliar dolar AS (setara Rp33,7 triliun dengan nilai kurs 1 dolar sebesar Rp13.700).
"Neraca (perdagangan) positif, artinya terjadi surplus perdagangan jika nilai ekspor lebih tinggi daripada impor. Dengan kondisi yang seperti ini, pemerintah harusnya makin bersemangat untuk menggejot ekspor dan mencari pasar baru," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Aden Gultom kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.
Neraca perdagangan Provinsi Riau menunjukkan sinyal positif di awal tahun ini. Pada bulan Februari 2018, Riau tercatat mengalami surplus perdagangan sebanyak 1,21 miliar dolar AS (Rp16,662 triliun).
Nilai ekspor Riau sebenarnya mengalami sedikit kelesuan di awal tahun. Namun, tidak sebesar penurunan nilai impor pada bulan Februari.
Nilai ekspor Riau pada bulan Februari 2018 mencapai 1,34 miliar dolar AS atau mengalami penurunan 3,66 persen dari nilai ekspor pada bulan Januari. Demikian pula, ekspor nonmigas mencapai 1,12 miliar, turun 2,88 persen dari nilai ekspor nonmigas Januari 2018.
"Kontribusi seluruh ekspor Riau terhadap nasional sebesar 9,48 persen," kata Aden.
Secara kumulatif nilai ekspor Riau selama Januari s.d. Februari 2018 mencapai 2,72 miliar dolar AS atau menurun sebesar 5,57 persen dari data periode yang sama tahun 2017. Demikian pula, ekspor nonmigas mencapai 2,27 miliar atau menurun 7,41 persen.
Ekspor nonmigas ke 10 negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 70,81 persen terhadap total nilai ekspor nonmigas Riau. Dari 10 tujuan utama, lima di antaranya memberikan kontribusi terbesar.
Ia menyebutkan Tiongkok 360,60 juta dolar AS (15,88 persen), selanjutnya India 342,66 juta dolar AS (15,09 persen), Belanda 183,49 juta dolar AS (8,08 persen), Pakistan 166,62 juta dolar AS (7,34 persen), dan Malaysia 127,72 juta dolar AS (5,62 persen).
Kontribusi kelimanya mencapai 52,00 persen, sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 18,81 persen.
Sementara itu, nilai impor Riau pada bulan Februari 2018 mencapai 127,71 juta dolar AS atau menurun 6,58 persen dari nilai impor Januari 2018. Demikian pula, impor nonmigas pada bulan Februari 2018 mencapai 100,97 juta dolar AS, turun 22,88 persen dibanding impor nonmigas pada bulan Januari 2018. Kontribusi seluruh impor Riau terhadap nasional sebesar 0,90 persen.
Secara kumulatif nilai impor Riau Januari s.d. Februari 2018 mencapai 264,42 juta dolar AS atau meningkat sebesar 47,72 persen dari data periode yang sama tahun 2017. Demikian pula, impor nonmigas mencapai 231,90 juta dolar AS atau meningkat 54,72 persen.
Menurut Aden Gultom, surplus sebesar Rp16,66 triliun pada bulan Februari 2018 dipicu oleh surplus pada sektor nonmigas sebesar 1,02 miliar dolar AS (Rp14,04 triliun), dan sektor migas sebesar 190,81 juta dolar AS (Rp2,6 triliun).
Jika dilihat dari sisi volume perdagangan pada bulan Februari 2018, neraca perdagangan Riau mengalami surplus sebesar 1.990,30 ribu ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca volume perdagangan sektor nonmigas sebesar 1.590,79 ribu ton dan sektor migas sebesar 399,51 ribu ton.
***3***