Purbalingga (Antarariau.com) - Rencana pembangunan Museum Rambut di Desa Karangbanjar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah membutuhkan anggaran lima miliar rupiah. Ini merupakan salah satu asa untuk mewujudkan keberadaan museum itu.
"Anggaran yang tersedia saat ini sangat terbatas karena baru tersedia Rp200 juta," kata Kepala Desa Karangbanjar Tatang Saputra di Purbalingga ketika dihubungi lewat telepon di Purbalingga, Minggu.
Ia mengatakan anggaran sebesar itu merupakan penyertaan modal awal untuk BUMDes yang akan diserahi tugas membangun museum rambut tersebut.
Rencananya, lanjut dia, anggaran sebesar itu untuk pembuatan Detail Engineering Design (DED) atau bestek gambar kerja detail museum. Selain itu, lanjut dia, bisa untuk penyediaan wahana yang sekiranya memang tidak membutuhkan anggaran besar.
Lahan untuk pembangunan museum di wilayah Kecamatan Bojongsari itu, katanya, sudah tersedia seluas tiga hektare. Di lahan tersebut, sudah tersedia fasilitas pemancingan yang juga dikelola desa melalui BUMDes. Ia berharap adanya bantuan keuangan untuk mewujudkan rencana pembangunan museum, baik dari pemerintah maupun swasta.
"Jika hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah desa tentu tidak mampu," ujarnya.
Apabila nantinya bisa diwujudkan, museum tersebut merupakan ketiga di dunia setelah Amerika dan Turki.
Untuk tahap awal, museum rambut tersebut akan dilengkapi rambut para pejabat pemerintah, seperti para menteri maupun kepala daerah.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Karangbanjar Maryoto menyambut positif wacana pembuatan museum rambut di desanya. Apalagi, lanjut dia, terdapat sejarah awal lahirnya pelaku usaha di bidang rambut yang dimungkinkan belum banyak orang mengetahuinya.
Keberadaan museum tersebut, kata dia, tentu akan menambah informasi bagi masyarakat luas, termasuk masyarakat di Kabupaten Purbalingga terkait dengan sejarah munculnya perajin sanggul.
Sanggul raksasa berukuran 3x2,8 meter yang pernah dibuat dan masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), katanya, bisa ikut dijadikan koleksi di museum, selain model sanggul era 1950-an hingga yang terbaru. "Kami juga berharap di museum juga bisa ditampilkan atraksi pembuatan bulu mata dari proses awal hingga jadi sebagai bahan edukasi," ujarnya.
Ia berharap wacana pembuatan museum rambut bisa direalisasikan karena Desa Karangbanjar tercatat sebagai desa wisata dan warganya juga sudah siap dengan predikat tersebut. Bukti kesiapan warganya menjadi desa wisata, kata dia, tersedianya sejumlah "homestay" dengan pelayanan yang sudah standar, seperti layaknya tempat penginapan pada umumnya.
Karudi, salah seorang warga Desa Karangbanjar, mengakui rumahnya sudah biasa dan sejak lama menerima tamu untuk menginap.
"Rumah memang selalu dijaga kebersihannya dan setiap ada tamu menginap, fasilitas tambahan seperti minuman dan kelengkapan lain juga disediakan," ujarnya.
Dijadikannya tempat penginapan setiap ada wisatawan, katanya, turut membantu memberikan tambahan penghasilan bagi keluarganya.
Berita Lainnya
DPRD rampungkan mekanisme pengajuan Pj Gubernur Riau, akan ada tiga nama
31 August 2023 17:15 WIB
Masih ada dua lagi mobil Cadillac EV yang akan hadir tahun ini
10 August 2023 15:39 WIB
Presiden Jokowi tegaskan pemerintah akan koreksi jika ada kekurangan di LRT
03 August 2023 12:53 WIB
Diduga ada kelalalain, polisi akan periksa awak Evelyn Calista
28 April 2023 12:31 WIB
Pengamat prediksi akan ada tiga calon presiden di Pilpres 2024
25 April 2023 12:56 WIB
Menaker Ida Fauziyah janji akan awasi agar tidak ada keterlambatan pembayaran THR
27 March 2023 15:59 WIB
Akan ada gelanggang pacu kuda di Pekanbaru
30 January 2023 23:13 WIB
Akan ada pabrik Tesla di Kabupaten Batang
26 May 2022 13:16 WIB