Venna Melinda Minta Pemprov Riau Akomodir Difabel dan Autis Ikut UNBK

id venna, melinda minta, pemprov riau, akomodir difabel, dan autis, ikut unbk

 Venna Melinda Minta Pemprov Riau Akomodir Difabel dan Autis Ikut UNBK

Siak, (Antarariau.com) - Anggota Komisi X DPR RI, Venna Melinda menyarankan Pemerintah Provinsi Riau supaya bisa mengakomodir siswa difabel untuk bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

"Karena kunjungan komisi X DPR RI kali ini khusus ke provinsi Riau untuk mencari tahu sekaligus menyerap aspirasi, apakah di Riau ini sudah pernah siswa Difabel mengikuti UNBK, nyatanya belum ada," katanya saat kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Kabupaten Siak, Riau, Rabu.

Politisi Partai Demokrat ini menyebutkan, kaum Difabel cepat atau lambat harus mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer layaknya siswa normal lainnya. Sebab tidak boleh ada diskriminasi terhadap mereka, termasuk ujian nasional.

"Kita berbicara Difabel secara luas, misalkan siswa yang menderita tunanetra, tetapi secara intelektual dia mampu, berarti harus ada inovasi lain seperti pengadaan komputer khusus tunanetra," katanya.

Pada kesempatan pertemuan komisi X DPR dengan pemerintah daerah kabupaten Siak di kantor bupati, ia mempertanyakan, apakah pemerintah setempat pernah melakukan pemetaan terhadap siswa Difabel dari tingkat SMP hingga SMA/SMK.

"Saya rasa mereka yang mungkin mampu seperti anak normal lainnya tetapi menderita tunarungu, tunanetra dan sebagainya, tetapi kemampuan IQ-nya sama dengan anak lainnya tidak masalah diikutkan UNBK. Ini harus kita wacanakan juga kedepannya secara bersama," sebut artis cantik ini.

Dia mengatakan, beberapa daerah lainnya sudah mulai menerapkan UNBK untuk siswa Difabel. Dalam undang-undang juga sudah dijelaskan tidak ada boleh diskriminasi untuk penyandang Difabel.

"Untuk itu kami komisi X DPR dan Kemendikbud terus mengupayakan perbaikan sarana dan prasarana untuk UNBK ini. Begitu juga untuk siswa berkebutuhan khusus. Misalkan untuk siswa yang tidak dapat melihat, artinya harus ada pengadaan komputer atau laptop yang dilengkapi dengan huruf braille pada keyboard," jelasnya.

"Begitu juga untuk anak-anak autis. Autis ini ada tingkatannya, ada autis ringan dan juga berat. Di kota-kota besar anak-anak autis diperbolehkan masuk sekolah negeri," sebut dia lagi.