Kantong Gajah di Cagar Biosfer Bukit Batu Giam Siak Kecil Menyempit, RSF Datang Bentuk Tim Mitigasi

id kantong gajah, di cagar, biosfer bukit, batu giam, siak kecil, menyempit rsf, datang bentuk, tim mitigasi

Kantong Gajah di Cagar Biosfer Bukit Batu Giam Siak Kecil Menyempit, RSF Datang Bentuk Tim Mitigasi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Rimba Satwa Foundation (RSF), yayasan yang bergerak pada bidang pelestarian dan penanganan konflik gajah sumatera (Elephas maximus sumatera) di wilayah Provinsi Riau membentuk tim mitigasi guna mengantisipasi konflik satwa tersebut dengan masyarakat.

"Harapannya dengan adanya tim tersebut dapat dijadikan sebagai 'early warning system' dalam mengantisipasi konflik gajah manusia," kata Direktur RSF Zulhusni Syukri dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.

Ia menuturkan, tim mitigasi konflik gajah tersebut dibentuk bersama masyarakat enam desa di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Ke enam desa yang berada di Kecamatan Talang Muandau tersebut dinilai cukup sering terjadinya konflik gajah dan manusia.

Keenam desa tersebut adalah Desa Koto Pait Berangin, Desa Beringin, Desa Kuala Penaso, Desa Tasik Serai, Muara Basung dan Balau Pungut.

Syukri mengatakan, menyempitnya kantong gajah di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu serta keberadaan desa di tengah-tengah hutan tanaman HTI menimbulkan besarnya potensi konflik antara gajah dan manusia.

"Alhasil, konflik tersebut menimbulkan kerugian, baik dari manusia atau gajah itu sendiri," ujarnya.

Untuk itu, dia menjelaskan tim tersebut dibentuk dengan melibatkan masyarakat enam desa diatas. Masyarakat akan langsung didampingi oleh ahli menangani konflik gajah sehingga konflik yang terjadi diharapkan tidak akan menimbulkan korban jiwa.

Konflik gajah berulang kali terjadi di wilayah Bengkalis tersebut. Bahkan, yang cukup menggemparkan seorang warga meninggal dunia akibat diinjak seekor gajah dewasa.

Korban bernama Tukiya (50) meninggal setelah terinjak gajah jantan berusia 10 tahun di Dusun Sialang Rimbun, Desa Muara Basung. Namun, konflik antara gajah dan manusia pada akhirnya berhasil di atasi setelah petugas BBKSDA Riau menurunkan tim untuk mengurangi konflik.

Secara keseluruhan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) memperkirakan saat ini populasi gajah di Provinsi Riau mencapai 330-340 ekor. Populasi gajah itu mendiami sembilan habitat yang teryebar di "Bumi Lancang Kuning" tersebut.

Namun populasi gajah terus terancam dengan maraknya aksi pembalakan liar, perambahan hutan hingga kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi tersebut. ***