Retmon Bensal Putra
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak 24 wali kota dari lima Provinsi di Sumatera melakukan penanaman pohon di area Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru Provinsi Riau yang berada di Kecamatan Tenayan Raya, Jumat.
"Ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi)," Kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus.
Firdaus menuturkan bahwa pohon yang ditanam tersebut bukanlah sembarang pohon, melainkan jenis pohon khas asal daerah dari tiap-tiap kepala daerah yang hadir dalam kegiatan tersebut. Firdaus mengatakan bahwa dalam kesempatan tersebut dirinya menanam pohon jenis Kapulasan yang diklaim sudah langka. Lebih jauh ia menjelaskan bahwa Kapulasan tersebut memiliki buah yang bentuknya mirip dengan buah rambutan. Dengan rasa yang manis Firdaus menilai bahwa buah tersebut cukup penting untuk dilestarikan kembali.
Wali Kota Solok Provinsi Sumatera Barat Zul Elfian yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengaku bahwa dirinya membawa pohon khas dari daerahnya yang bernama pohon Pulai. Ia mengaku alasannya membawa pohon tersebut dikarenakan filosofi dibalik pohon yang satu ini.
"Pohon ini dikenal sebagai peneduh, mampu bertahan dari serangan hama serta gampang untuk dibudidayakan," jelas Zul Elfian.
Lebih jauh ia berharap agar pohon Pulai tersebut mampu merepresentasikan semangat dari para peserta MUSKOMWIL 1 APEKSI. Tentang bagaimana peserta tersebut sebagai kepala daerah dapat menjadi peneduh serta pelindung bagi masyarakat di masing-masing daerah.
Selain itu, terkait Pelaksanaan MUSKOMWIL 1 APEKSI ia menilai bahwa banyak hal yang dapat ia ambil dari pertemuan kali itu. Pria yang akrab dipanggil Zul tersebut mengaku bahwa kota yang ia pimpin saat ini tengah berupaya untuk menerapkan teknologi dalam setiap lini kehidupan masyarakat. Oleh karena itu ia menilai bahwa Pekanbaru dinilai sangat pas didapuk sebagai tuan rumah dari pertemuan kepala daerah dari lima Provinsi di Pulau Sumatera.
Salah satu hal penting yang rencananya akan dicoba terapkan di daerah yang terkenal dengan produksi berasnya tersebut ialah konsep "Smart City Madani". Baginya "Smart City Madani" tersebut adalah sebuah terobosan yang konkrit dalam suatu pemerintahan. Tentang bagaimana Pemerintah Kota Pekanbaru menyesuaikan penerapan teknnologi yang disesuaikan dengan budaya Melayu.
"Smart City Madani menurut saya adalah sebuah terobosan penting dalam pelayanan masyarakat. Adaptasi teknologi adalah sebuah keharusan, namun budaya jangan ditinggalkan," tutup Zul Elfian.***4***