Pekanbaru (Antarariau.com) - Bursa Efek Indonesia (BEI) wilayah Riau memasang target moment Pemilihan Kepala Daerah 2018 akan mendorong pertumbuhan saham di wilayah setempat naik 10 persen dibandingkan tahun 2017.
"Kita berharap pelaksanaan Pilkada 2018 memberikan dampak positif terhadap pergerakan pasar saham, dan juga bagi pertumbuhan ekonomi Riau nantinya," kata Kepala Bursa Efek Indonesia Wilayah Riau Emon Sulaiman di Pekanbaru, Jumat.
Ia menilai selain momen Pilkada 2018 yang membutuhkan perputaran dana baik untuk kampanye dan segala kelengkapan atribut. Kondisi perdagangan internasional khususnya komoditi yang jadi andalan Riau membaik juga akan menjadi pendorong investasi membaik.
Menurutnya kondisi ini akan semakin diperkuat karena adanya rating hutang semakin kokoh di PBB, dan tidak minus.
"Kondisi harga komoditi yang semakin membaik ini akan mendorong ekonomi Indonesia dan Riau juga akan semakin baik dan tumbuh. Apalagi saat ini Riau masih bergantung dengan sawit, Minyak dan gas (Migas), " tuturnya.
Emon juga beralasan dasar optimisme pertumbuhan sebesar 10 persen buat saham Riau itu berkaca kepada realisasi yang dicapai pada 2017.
Ia menjelaskan data total saham yang dirangkum BEI sepanjang 2017 ditransaksikan di Riau mencapai 7.271.671 lot. Dengan frekuensi transaksi 746.555 kali kejadian.
"Hingga akhir tahun 2017 jumlah investor di Riau mencapai 2.791, angka tersebut sudah melebihi dari target 2.500 investor," ujarnya.
"Melihat angka tersebut di 2018 tentunya kita optimis bisa mencapai target diatas 10 persen dari sebelumnya," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Otoritas Jasa Keuangan Wilayah Riau, Yusri juga menuturkan bahwa pelaksanaan Pilkada tentu akan memberikan dampak penting bagi perputaran uang.
Pasalnya, pada saat jelang maupun saat Pilkada, tentu akan banyak permintaan, baik itu produksi mapun aktivitas ekonomi lainnya. Oleh sebab itu dengan momen pilkada nanti, bisa memberikan pengaruh bagi seluruh sektor, baik industri, perdagangan, pariwisata, dan lainnya.
"Jadi, bila ada permintaan untuk suvenir, baju kaos, makanan, transportasi, cobalah lebih memanfaatkan produksi lokal. Seperti hasil dari produksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tempatan sehingga bisa memberikan multiplier effect bagi yang lain," ujarnya.
Dari peningkatan permintaan dan aktivitas tersebut, lanjut Yusri, tentu dari sektor perbankan ini juga bisa menjadi peluang yang menguntungkan. Karena ada aktivitas transaksi keuangan dalam jumlah besar.
"Kita harap para calon bisa memberikan peluang itu untuk daerah sendiri, tidak keluar. Karena kalo udah keluar, tentu yang untung yang provinsi luar," pungkasnya.
Berita Lainnya
BEI: Perlindungan investor kini jadi perhatian utama para investor global
12 February 2024 14:05 WIB
BEI optimistis jumlah emiten di pasar modal Indonesia capai 1.000 pada 2024
03 January 2024 15:46 WIB
Teten Masduki dukung percepatan IPO UMKM lewat MoU dengan BEI
07 June 2023 12:17 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia berpotensi variatif seiring ekonomi nasional tumbuh positif
05 May 2023 10:09 WIB
Bursa Efek Indonesia sebut 16 perusahaan beraset di atas Rp250 miliar antre IPO
14 April 2023 15:02 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir sambut baik saham Garuda diperdagangkan kembali di BEI
03 January 2023 16:20 WIB
Presiden Jokowi resmi buka perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023
02 January 2023 10:20 WIB
Sebanyak enam perusahaan catatkan saham perdana bareng di Bursa Efek Indonesia
08 November 2022 13:14 WIB