Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mencatat bencana banjir rop sepanjang tahun 2017 di wilayah setempat telah memakan korban delapan meninggal dunia akibat dihanyutkan air dan 756 warga mengungsi.
"Bencana banjir di tahun 2017 ini telah menyebabkan delapan orang meninggal, seperti di Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu), Rokan Hulu (Rohul) dan Pekanbaru," kata Kepala BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger kepada Antara usai menggelar apel siaga bencana banjir dan tanah longsor, di halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan korban meninggal dunia bukan akibat diterjang banjir namun saat melakukan aktifitas di bantaran sungai sehingga tidak bisa berenang.
"Itu korban hanyut, mereka menyeberang sungai namun tidak bisa berenang," katanya.
Selain korban jiwa, sambung Edwar, bencana banjir yang melanda Riau pada awal tahun ini juga telah mengakibatkan rumah warga terendam air, sehingga masyarakat terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan tenda yang sudah disediakan BPBD dan tim satuan tugas bersama TNI.
Dia mengatakan 756 jiwa yang mengungsi itu berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir, Kampar, Rokan Hulu dan Pelalawan.
"Tentunya ada ribuan rumah terendam serta terdampak bencana banjir di berbagai kabupaten lain di Provinsi Riau," tuturnya.
Selain banjir, sambung Edwar, tanah longsor juga telah mengancam mengisolir delapan desa di Riau yakni di Kecamatan Kampar Kiri Hulu dan Kampar Kiri.
Dimana tanah longsor telah menutupi ruas jalan atau akses utama yang menghubungkan ke delapan desa tersebut dengan dunia luar, dan peristiwa ini terus terjadi dalam kurun dua tahun belakangan.
Berkaca dari pengalaman tersebut maka memasuki musim penghujan diakhir tahun ini, Riau dinyatakan dalam siaga banjir dan longsor dengan digelarnya upacara dan koordinasi antara stakeholder terkait.
"Karenanya kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menekan risiko bencana banjir dan tanah longsor sehingga dapat mengurangi korban jiwa dan kerugian materil seminimal mungkin," pungkasnya.