Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota Komisi V DPRD Riau Ade Hartati Rahmat meminta Dinas Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat melakukan pengawasan ketat peredaran pil paracetamol, caffeine dan carisoprodol atau PCC.
Pasalnya kasus yang terjadi di Kendari telah meresahkan masyarakat.
"Secara geografis provinsi kita berbatasan langsung dengan negara tetangga, tentu ini dapat menjadi celah bagi pengedar untuk memasukan barang itu ke Riau," ujar Ade Hartati di Pekanbaru, Senin.
Politisi Partai Amanat Nasional Riau ini, mendesak agar Dinkes Riau, BPOM, aparat Keaman serta masyarakat bersama-sama bersinergi meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi peredaran PCC masuk ke Riau.
"Ini tugas bersama dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, BPOM, aparat keamanan serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi. Jangan sampai ada korban baru turun," tegasnya pula.
Seperti diketahui, menyoroti kasus peredaran obat PCC yang dijual murah dengan target anak-anak di Kendari, Sulawesi Tenggara, menyebabkan korban betingkah laku aneh seperti orang gila, tentu meresahkan orang tua.
"Kita prihatin sekali targetnya anak-anak. Orang tua juga harus berjaga-jaga, karena anak-anak ini kan rasa ingin tahunya tinggi," ujarnya.
Ade mendorong agar Pemerintah Provinsi Riau segera melakukan aksi nyata dimulai dari tindakan preventif mensosialisasikan tentang bahaya dari mengkonsumsi Pil PCC dalam dosis berlebihan tanpa pentunjuk medis.
"Aksi nyata yang harus dilakukan yakni memberikan sosialisasi edukasi terhadap seluruh elemen masyarakat. Datangi sekolah-sekolah, edukasi anak-anak gimana ciri-ciri PCC ini, dampaknya bagi pengguna," ujar Ade pula.
Sebelummya, Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan hingga saat ini belum ditemukan penggunaan obat PCC pada kalangan masyarakat di wilayah Riau.
"Sampai sejauh ini belum ditemukan kasus seperti itu di masyarakat Riau, " kata Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Minggu.
Menurut Mimi sejuh ini pihaknya selalu melakukan pemantauan untuk semua kabupaten/kota melalui dinas kesehatan setempat dan unit-unit kesehataan di daerah.
Meski demikian ia berharap ke depan tidak ada warga masyarakat yang menjadi korban dari barang terlarang tersebut.
Berita Lainnya
Dinkes DKI lakukan karantina sirop pencegah gangguan ginjal akut pada anak
25 October 2022 13:13 WIB
Diskes Riau minta apotek tarik peredaran Ranitidin sukarela
13 October 2019 7:09 WIB
Inggris tuan rumah KTT Kesehatan G7 saat didesak untuk perluas akses vaksin COVID-19
03 June 2021 12:04 WIB
G7 didesak untuk menyumbang pasokan dalam skema berbagi vaksin COVAX
17 May 2021 10:37 WIB
Amber Heard didesak untuk hengkang dari film "Aquaman 2"
01 December 2020 14:16 WIB
Jaga kedaulatan NKRI, Pemerintah didesak untuk segera bentuk "sea and coast guard"
08 January 2020 16:51 WIB
AS, Iran didesak turunkan ketegangan untuk bertemu dan berkompromi
10 June 2019 13:37 WIB
WhatsApp Didesak Untuk Segera Perbaiki Konten
06 November 2017 10:30 WIB