Razia Hotel Holiday Pekanbaru, 17 Pria dan 8 Wanita Diamankan

id razia hotel holiday pekanbaru 17 pria dan 8 wanita diamankan

Razia Hotel Holiday Pekanbaru, 17 Pria dan 8 Wanita Diamankan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kegiatan razia cipta kondisi Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dalam rangka menjaga kesucian bulan Ramadhan serta menjamin rasa aman bagi masyarakat mengamankan 25 orang dari Hotel Holiday di daerah setempat.

"Dari hasil pantauan sebanyak 17 laki-laki dan delapan perempuan diamankan dari Hotel Holiday. Saat ini mereka sedang dilakukan pemeriksaan urine di ruang Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru," kata Wakapolres Pekanbaru, AKBP Edi Sumardi di Pekanbaru, Sabtu dini hari.

Pada razia tengah malam itu dua lokasi jadi sasaran yakni Hotel Holiday di Jalan Tanjung Datuk dan Cafe di Jalan Mustika jadi sasaran. Razia itu juga dalam rangka memberantas penyakit masyarakat, narkoba, dan tindakan kriminal lain.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edi Sumardi Priadinata. Lalu diikuti oleh 30 personil gabungan Satuan Lalu Lintas, Sabhara, Reserse Kriminal, Narkoba, Intel dan Bina Masyarakat.

Dari Hotel Holiday tersebut petugas sebelumnya melakukan pengecekan terhadap muda-mudi yang sebagian besar tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk. Setelah itu berikut sepeda motornya juga dibawa untuk diproses lebih lanjut.

Salah seorang tokoh masyarakat yang juga ketua Rukun Tetangga setempat Raja Hasyim pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa yang diangkut polisi itu adalah yang membuat resah masyarakat sekitar Tanjung Datuk. Dia mengaku para muda-mudi tersebut bukanlah warganya.

"Kami sendiri tidak tahu darimana asalnya dan menurut kami mereka ada yang terlibat Narkoba, Curanmor bahkan perampokan," ungkap Ketua RT 01 RW 05 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Pekanbaru ini.

Sementara untuk Cafe di Jl. Mustika petugas menemukan adanya "live music" yang dapat mengganggu kekhusukan warga dalam melaksanakan ibadah. Itu sebab letaknya berdekatan dengan Mesjid.

Setelah diberi imbauan oleh Wakapolresta Pekanbaru selanjutnya dengan penuh kesadaran pemilik cafe berjanji tidak akan menghidupkan lagi live musiknya selama bulan Ramadhan.

Wakapolres mengimbau agar pengelola Cafe menghargai masyarakat yang melaksanakan ibadah dengan tidak menghidupkan "live music".