Musim Pancaroba, Dinkes Pekanbaru Imbau Warga Waspadai DBD

id musim pancaroba, dinkes pekanbaru, imbau warga, waspadai dbd

Musim Pancaroba, Dinkes Pekanbaru Imbau Warga Waspadai DBD

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengatisipasi meningkatkan korban demam berdarah dengue (DBD), terutama saat peralihan musim yang kini sedang melanda sebagian besar wilayah Provinsi Riau.

"Musim pancaroba atau peralihan musim ini membuat nyamuk aedes agyepti mudah berkembang biak, terutama pasca banjir kemarin karena banyak genangan air," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir di Pekanbaru, Senin.

Hingga pekan ke 17 tahun ini, Dinas Kesehatan Pekanbaru mencatat peningkatan DBD sebanyak 17 kasus, atau mencapai 277 kasus dari pekan sebelumnya 260 kasus.

Kasus DBD di Pekanbaru, paling banyak terdapat di Bukit Raya dengan 47 kasus. Lalu Tampan 41 dan Marpoyan Damai 40 kasus. Sementara Payung Sekaki 32 kasus, Tenayan Raya 26 kasus, dan Rumbai Pesisir 15 kasus. Untuk Limapuluh 14 kasus, Pekanbaru Kota 11 kasus, Rumbai 22 kasus, Senapelan 16 kasus, serta Sukajadi 11 kasus, terakhir Sail yang paling sedikit hanya 2 kasus.

Selain itu, tercatat dalam tahun ini kasus DBD telah menyebabkan seorang bayi meninggal dunia akibat terlambat penanganan medis.

Guna menekan angka DBD yang terus meningkat setiap pekannya, dia mengatakan pihaknya telah melakukan pengasapan atau fogging di titik-titik dengan kasus DBD tertinggi.

Selain itu, dia juga terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk terus melakukan 3M Plus, Menguras, mengubur, dan menampung air ditempat tertutup.

"Kemudian, apabila ada anggota keluarga yang mengalami demam panas dengan kriteria DBD, tolong secepatnya diperiksa. Deteksi dini ini sangat penting," tuturnya.

Lebih jauh, dia juga kembali mengimbau kepada masyarakat untuk dapat memperoleh bubuk abate di Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) terdekat. Ia menegaskan abate tersebut dapat diperoleh secara gratis.

Terakhir, dia meminta agar gotong royong kembali digalakkan. Melalui gotong royong, maka perkembangan nyamuk penyebab DBD akan terus ditekan, terutama di wilayah-wilayah yang padat penduduk.