Tujuh Desa di Sungai Apit Budidayakan Nenas

id tujuh, desa di, sungai apit, budidayakan nenas

 Tujuh Desa di Sungai Apit Budidayakan Nenas

Siak, (Antarariau.com) - Tercatat sebanyak tujuh desa/kampung di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak sudah membudidayakan nenas sebagai produk unggulan yang dikembangkan, meskipun berada di lahan gambut.

"Budidaya nenas di Sungai Apit semakin berkembang dengan baik, begitu juga dengan pemasarannya. Saat ini sudah tujuh desa yang mengembangkan kebun nenas," kata Camat Sungai Apit Supardi kepada Antara, Kamis.

Ketujuh desa tersebut adalah desa Teluk Batil, Tanjung Kuras, Kayu Ara Permai, Lalang, Penyengat, Bunsur, dan Rawa Mekar Jaya.

Pada 2012 hanya desa Tanjung Kuras yang mulai mengembangkan nenas di area lahan gambut ini. Berkat keberhasilan uji coba dari petani disana, masyarakat desa lain di kecamatan Sungai Apit ikut membudidayakan.

Bahkan buah ini masuk dalam produk unggulan "one village one product (ovov) sebuah program pemerintah kabupaten Siak dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan.

"Untuk pemasaran sangatlah gampang, karena pembeli yang datang langsung ke lokasi. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Sumatera Utara, Jambi, Kota Pekanbaru, dan Sumatera Barat," terangnya.

Dia mengatakan, pihaknya terus mendorong masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk pertanian, namun juga tidak meninggalkan sektor lainnya seperti kulier, ekowisata, perikanan dan peternakan untuk menunjang perekonomian.

"Jika sebelumnya pekarangan rumah ditanami bunga-bunga, paradikma itu harus kita ubah. Begitu juga dengan lahan-lahan kosong lainnya," katanya pula.

Luas lahan tanam nenas juga terus bergerak, dari 270 hektare (Ha) pada 2012, berkembang pesat menjadi 731 Ha pada 2014, dengan hasil panen sebanyak 14.487 ton per tahun.

Pemanfaatan lahan yang kosong untuk pertanian juga dinilai membantu dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).