Mantan Pembalak Liar Buka Lapangan Kerja Bersama RAPP

id mantan pembalak, liar buka, lapangan kerja, bersama rapp

Pekanbaru (Antarariau.com) - Setiap orang memiliki sisi suram dimasa lalu mereka, namun tidak banyak yang bisa memberikan mereka peluang untuk memperbaiki diri agar bermanfaat bagi masyarakat. Kisah hidup Tengku Effendi, warga Desa Lubuk Bungo Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, menjadi inspirasi bahwa dalam diri manusia masih ada sisi baik selama mereka belajar dari kesalahan dan mau berubah.

Masa lalu Tengku Effendi sebagai bekas pembalak liar kini tidak lagi menjadi stigma buruk, apalagi setelah dia membentuk PT Idlal Bersaudara yang bisa menyerap sekitar 30 tenaga kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran didaerahnya.

Perusahaan tersebut bekerjasama dengan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang memberikan banyak manfaat untuk pemenuhan kebutuhan perekonomian keluarganya.

Pria berusia 48 tahun itu mengaku sempat menjadi pengusaha kayu ilegal pada 1993 hingga 1995. Menurut dia, pekerjaan tersebut tidak memberikan kepastian dan ketentraman baginya.

"Waktu dulu, daerah sini (Lubuk Kembang Bunga) masih hutan semua dan belum ada pemilik. Makanya dulu saya menjadi penebang kayu alam. Kayu yang diperoleh, saya jual untuk dan biasanya untuk rumah ujar Tengku pada awal Maret 2017.

Namun, penghasilan yang ia peroleh saat itu dari menebang pohon alam tidak begitu besar. "Hanya cukup untuk makan sehari-hari saja," ujarnya.

Kemudian mulai2006, Tengku mencoba peruntungan dengan bergabung menjadi kontraktor PT RAPP di bawah binaan "Community Development" Estate Ukui. Menurut dia, RAPP memberikan tidak hanya membuka peluang, melainkan juga pendampingan kepada para kontraktor lokal yang saat itu minim informasi dan ilmu.

Alhasi, Tengku mulai merintis usaha dibidang transportasi karena merasa prospek usaha itu bakal dibutuhkan perusahaan untuk bahan logistik seperti pupuk. Pilihan Tengku termasuk nekat karena saat itu ia tidak punya modal.

Tengku memberanikan diri menyewa truk colt diesel dengan kapasitas 12 ton demi mengikuti pelatihan usaha kecil dan menengah RAPP. Saya berhenti sejak peraturan tak boleh menebang kayu hutan. Lalu, saya bekerja sama dengan RAPP dan saat ini untuk angkutan pupuk ke area pabrik. Sampai sekarang sudah 10 tahun, ucapnya.

Mengikuti pelatihan dari CD PT RAPP, ia mendapatkan pelajaran tentang keselamatan kerja yang hingga saat ini terus ia pegang Teguh. Sejalan dengan slogan PT. RAPP, Kerjakan dengan aman atau tidak sama sekali, prinsip itulah yang saya gunakan. Kalau semuanya aman, pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan semua pihak diuntungkan. Bagaimana karyawan saya bisa bekerja dengan bagus, itulah yang saya usahakan, ujar Tengku.

Sejak menjadi mitra bina PT RAPP, ia menyisihkan sedeikit rezeki dengan membuka kebun sawit. Kini ia memiliki enam hektar sawit yang mulai "membuahkan" keuntungan.

Tengku menilai, bekerjasama dengan RAPP memberikan banyak manfaat untuk pemenuhan kebutuhan perekonomian keluarganya. Selain itu, PT. Idlal Bersaudara, nama perusahaannya ini dapat menyerap sekitar 30 tenaga kerja sehingga dapat menguntungkan orang banyak dan mengurangi tingkat pengangguran di desa.

Ia merasakan manfaat keberadaan PT RAPP sejak beroperasi di tahun 1993 silam, yaitu banyak pembangunan-pembangunan infrastruktur yang dirasakan oleh masyarakat sekitar seperti pembangunan jalan, jembatan, dan pembangunan fasilitas umum lainnya.

Askep SGR PT RAPP Estate Ukui, Ayi Munajat memuji Tengku sebagai sosok yang sangat terbuka, fleksibel dan pekerja keras.

"Ia juga seorang yang disiplin dimana setiap pertemuan bulanan dengan pihak estate ia selalu hadir," katanya.

Berkat keuletannya, pada akhir tahun 2016, Tengku Effendi dinobatkan sebagai kontraktor yang paling patuh dalam menjalankan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh PT. RAPP.

Tahun 2014 lalu, Tengku Effendi juga menerima penghargaan sebagai kontraktor dengan Legal Compliance Terbaik yang diberikan oleh PT RAPP Estate Ukui.