Dumai, Riau (Antarariau.com) - Puskesmas di Kota Dumai kini dilengkapi dengan laboratorium untuk pemeriksaan dini terhadap potensi penyakit kronis dan tidak menular.
"Tren penyakit tidak menular saat ini tinggi, karena itu diharap kesadaran masyarakat untuk mengecek dini kesehatan dan puskesmas siap melayani di laboratorium," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Paisal di Dumai, Rabu.
Laboratorium dapat digunakan oleh warga untuk melakukan deteksi dini penyakit tidak menular, termasuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional.
Paisal juga menambahkan bahwa pelayanan kesehatan di puskesmas akan terus ditingkatkan dengan melengkapi sarana dan fasilitas medis yang memadai.
Dinas Kesehatan Dumai juga mendukung peluncuran program deteksi dini melalui aplikasi telepon genggam atau "mobile screening" oleh BPJS Kesehatan karena akan membantu masyarakat dan peserta mengetahui risiko penyakit yang diderita.
"Sekitar 75 persen masyarakat Dumai sudah terdaftar dalam kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional dan dengan mobile screening ini kita bisa mengetahui potensi penyakit agar bisa ditindaklanjuti dengan penanganan medis," sebutnya.
Dinas Kesehatan berharap program berbasis aplikasi android itu tidak saja digunakan oleh peserta JKN tapi juga ke kalangan masyarakat umum, pegawai pemerintah dan pekerja mandiri.
Untuk program JKN, Pemerintah Kota Dumai bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau dalam menanggung pembiayaan iuran peserta yang mencapai seratus ribu warga tidak mampu.
"Agar program ini berjalan maksimal, hendaknya dibuat juga edaran ke seluruh instansi pemerintah dan peserta mandiri untuk memanfaatkan aplikasi mobile screening tersebut supaya mengetahui potensi penyakit diderita," kata Paisal lagi.
Kepala BPJS Kesehatan Dumai Adi Siswadi berharap kelompok peserta risiko penyakit untuk memeriksakan diri dengan aplikasi tersebut agar jika berpotensi sakit segera ditangani dan bisa menekan biaya jangka panjang.
Deteksi dini kesehatan itu dilakukan terutama pada empat penyakit yang gejalanya sering diabaikan masyarakat yaitu diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner.
"Pengembangan pelayanan dengan mobile screening ini agar peserta bisa melakukan proses deteksi penyakit dan hasilnya bisa langsung dilihat, kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan ke fasilitas kesehatan jika ditemukan ada gejala," sebut Adi.