Jurnalis Embargo Greenpeace Akibat Tak Bantu Patih Laman

id jurnalis embargo, greenpeace akibat, tak bantu, patih laman

Pekanbaru, 15/3 (ANTARA) - Puluhan jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Lingkungan Riau (FWLR) sepakat untuk mengembargo dan memboikot pemberitaan dari Greenpeace serta LSM pemerhati lingkungan lainnya akibat dinilai kurang peduli terhadap nasib pemimpin adat tertinggi suku Talang Mamak, Patih Laman, yang ingin menyelamatkan hutan adat. "Selama ini Greenpeace dan LSM lingkungan lainnya selalu menyoroti masalah hutan, namun ketika ada Patih Laman yang sangat membutuhkan pertolongan mereka seakan tak perduli," kata Ketua FWLR Chaidir Anwar Tanjung di Pekanbaru, Senin. Aksi para jurnalis dari media lokal dan nasional tersebut ditandai dengan tidak menghadiri undangan diskusi lingkungan yang digelar LSM International Greenpeace dan Jikalahari di Pekanbaru, Senin siang. "Diskusi yang diundang itu masalahnya sangat besar sekali khususnya soal semenanjung kampar, tapi ada persoalan yang lebih besar seperti Patih Laman yang ingin mengembalikan Kalpataru, tapi mereka tidak peduli," ujarnya. Patih Laman dianugrahi oleh pemerintah penghargaan Kalpataru tahun 2003 dan Award WWF Internasional tahun 1999, karena kepeduliannya melestarikan hutan adat Talang Mamak di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Patih Laman sejak tahun lalu sudah berniat untuk menggembalikan penghargaan tersebut kepada pemerintah karena hutan adat Talang Mamak terus dirambah. Bahkan, ia sempat berkunjung ke Pekanbaru untuk mengembalikan Kalpataru kepada Gubernur Riau, namun rencana itu gagal karena ia terkendala dana. "Ini jadi pelajaran bagi LSM untuk tidak memilih-memilih dalam melakukan advokasi terhadap lingkungan," ujar wartawan senior di Riau, Syahnan Rangkuti. Jurnalis dari harian Kompas itu menambahkan, para aktivis lingkungan perlu juga mendengar aspirasi para jurnalis yang sebenarnya telah lama menunggu aksi LSM membantu Patih Laman. Aksi embargo tersebut, lanjutnya, sebagai bentuk protes akibat LSM lamban menyikapi aspirasi Patih Laman. Bentuk keprihatinan para jurnalis atas sikap LSM tersebut juga disampaikan dalam jaringan sosial Facebook dengan membentuk grup "Wartawan Boikot LSM Lingkungan Tidak Bantu Patih Laman". Menanggapi aksi tersebut, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara Zulfahmi mengatakan pihaknya menghormati sikap dari para jurnalis yang melakukan embargo pemberitaan. "Bukan kami tidak mau membantu, tapi di sana sudah ada kawan LSM lain," ujar Zulfahmi.