Meulaboh, Aceh (Antarariau.com)- Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Banda Aceh, Provinsi Aceh menegaskan pencarian dua wisatawan warga negara asing yang dilaporkan hilang akan terus dilakukan sesuai standar operasional prosedur.
Kepala Kantor SAR Banda Aceh Suyatno, di Meulaboh, Minggu malam, menyampaikan informasi berdasarkan penelusuran pihaknya mendapatkan tanda-tanda keberadaan lokasi terakhir dua WNA tersebut, yakni di wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
"Informasi awal hilangnya warga asing itu dari Kedutaan Besar Jerman awal 2017, kemudian dikirim ke kantor SAR, kemudian kami menggali informasi dari semua lini. Dalam laporan itu tidak disebutkan dimana, hanya di pulau terpencil di Sumatera," katanya lagi.
Suyatno menyebutkan, kedua WNA tersebut yakni Yvan Ghislain Nico Meers (36) warga negara Belgia, jenis kelamin laki-laki, dan Lina Kall (31) warga negara Jerman, perempuan. Pencarian keduanya telah mulai dilakukan sejak Jumat (6/1) siang.
Pencarian dilakukan pihaknya dengan kekuatan Satgas SAR Pulau Banyak, TNI AL, polisi perairan serta unsur terkait lainnya.
Upaya pencarian dilakukan menyisir pulau-pulau terluar, mencari informasi dari saksi mata dan tanda-tanda keberadaan kedua WNA itu.
Menurutnya, operasi tersebut dimulai dengan mengumpulkan saksi-saksi yang melihat dan menemukan tanda-tanda keberadaan kedua WNA itu, namun Kantor SAR Banda Aceh belum berani menyatakan jadwal pasti kedatangan mereka ke daerah tersebut.
Koordinator Pos SAR Simeulue yang membawahi Satgas SAR Pulau Banyak, Rahmad Kenedy menambahkan, Satgas SAR telah mendarat di tujuh pulau terluar kawasan yang dicurigai keberadaan WNA itu berdasarkan keterangan dari saksi.
"Tim masih akan melakukan validasi informasi yang diberikan saksi-saksi, mengingat hingga hari ketiga hasil pencarian masih nihil. Sepenuhnya operasi ini dikendalikan oleh Kantor SAR Banda Aceh sampai batas waktu yang ditentukan," katanya lagi.
Kenedy menjelaskan, dasar pencarian itu adalah surat perintah Basarnas kepada Kantor SAR Banda Aceh terkait adanya dua WNA yang dilaporkan kedutaan mereka, karena belum ada kontak dengan keluarganya setelah mengirimkan pesan singkat terakhir "ucapan ulang tahun", dalam terjemahan pesan singkat dikirimkan Lina kepada keluarganya di Jerman itu tidak ada penyampaian dalam emergensi.
Laporan diterima dalam faksimil kepada Kantor SAR Banda Aceh, menurut Kedubes Belgia dan Kedubes Jerman, kedua WNA tersebut berencana ke Sumatera melalui Malaysia menggunakan perahu tanggal 21-22 November 2016.
Keduanya masuk Indonesia pada 24 Desember 2016, dan belum ada catatan telah keluar dari Indonesia.
Mereka seharusnya kembali ke Frankfurt tanggal 1 Januari 2017, namun hingga kini keluarga belum mendapat kabar tentang keduanya.
"Laporan dari tim, sudah bertemu dengan warga penjaga Cottage De Point, dan menurut pengakuan penjaga selama bulan Desember 2016 tidak pernah melihat ada turis yang bermain kayak atau pun singgah ke tempat mereka," katanya pula.
Berita Lainnya
Menteri PPPA: Korban pemerkosaan 14 pemuda di Nagan Raya masih trauma, kasihan..
10 January 2022 22:02 WIB
Wings Air masih tunda penerbangan ke Aceh. Ini alasannya
02 June 2020 6:12 WIB
Forum Gajah: Pembunuh gajah di Riau dan Aceh masih satu kelompok, begini penjelasannya
29 November 2019 14:51 WIB
Puluhan kendaraan roda dua dan empat masih terjebak longsor di lintas Aceh Barat-Pidie
27 October 2019 15:49 WIB
Korban Ledakan Sumur Minyak di Aceh jadi 22 Orang, 37 Masih Dirawat
27 April 2018 10:20 WIB
Jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh Masih Terendam Banjir
06 December 2017 10:10 WIB
Ibu Pelajar Aceh Tenggelam Sungai Siak Datang, Jasad Masih Dicari
14 March 2017 21:00 WIB
Tersesat Di Gunung, Empat Warga Aceh Masih Belum Ditemukan
09 January 2017 14:35 WIB