11 Warga Tiongkok Terjaring Razia BNN

id 11 warga, tiongkok terjaring, razia bnn

11 Warga Tiongkok Terjaring Razia BNN

Cilacap (Antarariau.com)- Sebanyak 11 warga negara asing (WNA) asal Tiongkok terjaring razia yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cilacap saat sedang berkaraoke di salah satu tempat karaoke, Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam razia narkoba yang digelar pada Selasa (27/12) malam hingga Rabu dini hari itu, petugas BNN yang dipimpin langsung Kepala BNN Kabupaten Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Santosa mendatangi dua pusat kebugaran dan empat tempat karaoke terbesar di kota Cilacap.

Dua pusat kebugaran yang disambangi petugas BNN Kabupaten Cilacap terdiri atas Paragon Healthy And Executive Spa dan Relique Executive Spa, sedangkan empat tempat karaoke yang turut dirazia terdiri atas Paradiso, Executive Club, Sapphire, dan Infinity.

Di setiap tempat tersebut, petugas meminta seluruh pengunjung, terapis, karyawan, dan pemandu lagu untuk menjalani tes urine.

Sementara saat merazia Executive Club, petugas menjumpai 11 WNA asal Tiongkok yang sedang berkaraoke di tempat itu.

Saat diperiksa oleh petugas, 11 WNA yang merupakan tenaga kerja asing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri itu tidak membawa dokumen keimigrasian seperti paspor dan Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas).

Salah seorang WNA yang bisa berbahasa Indonesia mengatakan bahwa dokumen keimigrasian mereka tidak dibawa dan akan segera memfotokopinya untuk diserahkan ke BNN Kabupaten Cilacap.

Kendati demikian, petugas BNN Kabupaten Cilacap tetap berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Cilacap terkait permasalahan tersebut.

"Kami meminta petunjuk kepada Kantor Imigrasi terkait adanya warga negara asing yang tidak membawa identitas diri (dokumen keimigrasian) karena yang namanya identitas diri harus melekat pada dirinya masing-masing. WNA yang bisa berbahasa Indonesia menyatakan akan menyerahkan foto kopi Kitas dan paspor pagi ini untuk ditindaklanjuti," jelas Kepala BNN Kabupaten Cilacap AKBP Edy Santosa.

Terkait hasil pemeriksaan urine di seluruh lokasi, dia mengatakan secara keseluruhan tercatat lebih dari 100 orang yang menjalani pemeriksaan urine.

Dari jumlah tersebut, kata dia, dua orang di antaranya diketahui positif mengonsumsi metamfetamin yang diduga sebagai sabu-sabu.

Menurut dia, dua orang yang positif metamfetamin itu merupakan perempuan pemandu lagu dan selanjutnya dibawa ke Kantor BNN Kabupaten Cilacap untuk dilakukan pendalaman dan penaksiran (assessment).