Tembilahan, (Antarariau.com) - Dinas Perkebunan kabupaten Indragiri Hilir mengatakan bahwa kawasan perkebunan yang ada di daerah pesisir Riau itu rentan terhadap abrasi dan intrusi air laut, hal ini disebabkan oleh posisinya yang berhadapan dengan laut.
"Abrasi dan intrusi air laut akan menimbulkan akibat terjadinya kerusakan dan menurunnya produktivitas kebun kelapa," kata kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Tantawi Jauhari di Tembilahan, Kamis.
Ia menyebutkan berdasarkan data, luas kebun yang mengalami kerusakan sudah mencapai 99.433 Hektar. Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya intrusi air laut, maka diperlukan perbaikan dan pembanguanan infrastruktur perkebunan berupa tanggul, normalisasi saluran dan pintu klep.
"Oleh sebab itu untuk percepatan pembangunan tanggul dan normalisasi saluran perkebunan, diperlukan langkah terobosan," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini telah dirumuskan suatu landasan hukum bagi Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir untuk mendelegasikan kewenangan pengelolaan excavator kepada Pemerintah Kecamatan.
"Sebagai hasil dari rumusan tersebut, maka diterbitkan Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor 16 Tahun 2015 Tanggal 18 Mei 2015 tentang penggunaan excavator untuk pembangunan maupun rehabilitasi prasarana trio tata air perkebunan yang dikelola pemerintah kecamatan," paparnya. (ADV)
Berita Lainnya
Menghadang musim kemarau di Bumi Melayu Riau
07 July 2019 19:35 WIB
Disbun Inhil Lakukan Pengembangan Bibit Sagu Di 50 Hektare Lahan
10 December 2016 20:05 WIB
Disbun Inhil Prioritaskan Perbaikan di Lahan Kritis
23 November 2016 21:20 WIB
Disbun: Kerusakan Lahan Perkebunan Disebabkan Banyak Faktor
01 October 2016 17:15 WIB
Disbun: Bupati Tidak Memberi Izin Alih Fungsi Lahan
27 September 2016 17:10 WIB
Disbun: Lahan Perkebunan Kritis Jadi Prioritas
05 July 2016 19:55 WIB
Disbun Inhil Tempatkan Alat Berat di Lahan Prioritas
29 June 2016 13:27 WIB
Disbun Indragiri Hilir Sosialisasikan Manfaat Lahan Tidur
16 March 2015 21:28 WIB