Siak (Antarariau.com) - Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan kabupaten Siak, Provinsi Riau menyampaikan bahwa produksi perikanan budidaya ikan tawar daerah setempat per September 2016 sudah mencapai 896,02 ton.
"Untuk tahun 2016 ini jumlah produksi perikanan budidaya ikan tawar terus mengalami peningkatan setiap triwulannya," kata Kepala Bidang Perikanan Budidaya Disnakkanla Siak Bakhtiar Effendi di Siak, Jumat.
Dia terangkan, produksi komoditi lele lebih besar dibandingkan yang lainnya yakni per September 2016 ini sebanyak 328,45 ton. Sedangkan Nila 102,55 ton, Patin 265,62 ton, Gurami 183,8 ton dan yang lainnya 15,6 ton.
"Meskipun produksi lele pada triwulan tiga lebih rendah dari triwulan sebelumnya namun tetap komoditi itu menjadi unggulan," ucapnya.
Dia sampaikan, pihaknya optimis jumlah produksi triwulan IV berikutnya mampu mencapai target yang ditetapkan serta melebihi panen tahun sebelumnya.
"Meskipun begitu perubahan iklim yang signifikan akan mempengaruhi kondisi komoditas ikan tersebut," pungkasnya.
Dia jelaskan, jika musim kemarau yang berkepanjangan akan membuat petani mengalami kesulitan, karena kondisi kolam masyarakat masih tadah hujan. Sedangkan jika cuaca hujan seperti saat ini akan sedikit menguntungkan.
"Namun jika cuaca hujan berkepanjangan atau iklim berubah-rubah tidak menentu juga merusak komoditi itu sendiri, seperti sakit atau lainnya, yang berpengaruh pada jumlah produksi," jelasnya.
Berdasarkan data hasil panen ikan pada tahun 2014 lalu jumlah produksinya menembus 1.220, 71 ton. Mengalami peningkatan pada tahun 2015 menjadi 1.242, 64 ton.
Dia menjelaskan, pembudidayaan ikan tawar di Kabupaten Siak sudah melibatkan 14 kecamatan. Namun, kecamatan yang menunjukkan angka produksi tinggi setiap tahunnya adalah Kecamatan Tualang, Kandis, Kerinci Kanan, Minas, dan Lubuk Dalam.
Oleh: Nella Marni