Bupati Meranti Menilai Moratorium Gambut Hambat Perkembangan Sagu

id bupati meranti, menilai moratorium, gambut hambat, perkembangan sagu

Bupati Meranti Menilai Moratorium Gambut Hambat Perkembangan Sagu

Pekanbaru (Antarariau.com) - Bupati Kepulauan Meranti menegaskan tidak sependapat dengan moratorium gambut yang akan diberlakukan oleh Pemerintah Pusat. Hal tersebut disampaikan pada saat menghadiri kegiatan Budidaya Rumbia di Pekanbaru.

"Terbitnya Instruksi Presiden nomor 8 tahun 2015 tentang moratorium gambut, dimana sagu tidak dimasukkan kedalam tanaman yang dikecualikan untuk ditanam di lahan gambut, hanya padi dan tebu," ujar Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Irwan di Pekanbaru.

Ia menambahkan bahwa moratorium tersebut dapat menghambat budidaya dan pengembangan sagu di Kepulauan Meranti, dimana saat ini Pemda juga sedang gencar-gencarnya mengembangankan sagu,

Senada dengan Bupati Kepulauan Meranti, Kepala Dinas Kehutanan Kepulauan Meranti, Ma mun Murod menyayangkan Instruksi Presiden tentang penundaan pemberian izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan primer dan gambut.

Lebih lanjut, Murod menyebutkan bahwa Kepulauan Meranti yang terletak di pesisir timur pulau Sumatera adalah salah satu kawasan pengembangan ketahanan pangan nasional. Terkait dengan hal tersebut, sagu menjadi pilihan masyarakat karena dinilai mampu beradaptasi dengan kondisi tanah, membutuhkan sedikit perawatan, dan tingkat produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan tanaman pangan lainnya dalam kondisi tersebut.

"Kepulauan Meranti memiliki tingkat produktivitas tertinggi dalam produksi tepung sagu yaitu 440 ribu ton pertahun, dan Meranti juga menjadi penyumbang produk olahan sagu terbesar di seluruh Indonesia," ujarnya.

Murod menyebutkan beberapa kebijakan pemerintah pusat yang tidak mendukung pengembangan sagu, seperti penetapan hukuman sanksi denda kepada perusahaan sagu di Meranti, tidak dijadikannya sagu sebagai komoditas unggulan, dan sagu tidak dimasukkan kedalam fokus pengembangan pangan seperti padi, jagung, dan kedelai.

Akan tetapi ada juga beberapa kebijakan pemerintah pusat yang mendukung pengembangan sagu seperti keluarnya Surat Keputusan Menteri Pertanian tentang pelepasan varietas sagu selatpanjang Meranti sebagai benih bina, bantuan dana pembangunan kebun sagu, pembuatan sekat kanal, menjadikan Meranti sebagai model restorasi gambut, serta menjadikan Meranti sebagai laboratorium gambut dunia.

"Kami berharap ada kebijakan lebih lanjut bagi Pemerintah Pusat mengenai moratorium penggunaan dan pemanfaatan lahan gambut, agar perlakukan terhadap pengembangan sagu disamakan dengan padi dan jagung," harapnya.

Oleh: Gebby Fadhila Sari