Pemkab Kuansing Merasa Dirugikan Oleh Pergeseran Tapal Batas Wilayah Sumbar

id pemkab kuansing, merasa dirugikan, oleh pergeseran, tapal batas, wilayah sumbar

Pemkab Kuansing Merasa Dirugikan Oleh Pergeseran Tapal Batas Wilayah Sumbar

Kuantan Singingi (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi segera menyelesaikan tapal batas dengan Provinsi Sumatera Barat, yang dinilai merugikan pemerintah daerah setempat akibat dari bergesarnya titik yang telah ditetapkan selama ini.

"Tapal batas telah bergeser, ini keputusan sepihak oleh Provinsi Sumatra Barat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Kuantan Singingi (Kuansing) Abriman di Teluk Kuantan, Rabu.

Ia mengatakan, setelah tim dari Kuansing menuju perbatasan dan melihat secara langsung tapal batas wilayah antar provinsi ternyata ada titik yang bergeser hingga beberapa kilometer masuk wilayah Kuansing artinya merugi dan menguntungkan Sumatra Barat.

Menurutnya, pergeseran tapal batas ke arah Kuansing ada yang 300 meter, 500 meter sampai 1,2 km yang berada di desa perhentian Sungkai dan Ibul, titik itu telah digeser sepihak oleh karenanya secepat mungkin akan dilakukan pertemuan kedua belah pihak.

" Ini untuk kepentingan bersama agar masyarakat wilayah perbatasan tidak terjadi konflik," sebutnya.

Tapal batas bergeser khususnya di areal dua perusahaan yakni PT SAK dan PT Palma yang diperkirakan berkisar 500 dan 300 meter masuk ke wilayah Kuansing tentunya merugikan daerah, hal ini diketahui setelah beberapa kali turun tim kelokasi.

Begitu juga yang terjadi di tapal batas Kuansing yang berada di Desa Ibul Kecamatan Pucuk Rantau Kuansing, ternyata tapal batas sudah beralih seluas 1,2 km ke arah kuansing dan memperluas wilayah Sumatera Barat.

"Ada dua perusahaan yang melakukan penambahan lahan ke Kuansing, selain itu juga dilakukan oleh masyarakat," terangnya.

Sementara hutan lindung Bukit Betabuh seluas 45.000 hektar, diperkirakan juga hilang seluas 5.000 hektar bila dilihat dari peta, ini semua akan menjadi perioritas diselesaikan sesuai arahan Bupati Mursini dan Wakil Bupati Halim.

Bupati berharap masalah tapal batas dapat diselesaikan secepatnya dan tanpa ada konflik karena itu semua pihak dapat optimal bekerja dan berkomunikasi dengan baik. (ADV)